10 Alasan Pesiar ke Aachen
Tahun 2014 Aachen rayakan 1200 wafatnya kaisar Karel Agung. Apa saja yang dimiliki kota ini, yang tidak dimiliki kota lain? DW mengetengahkan 10 alasan untuk berpesiar ke Aachen.
Katedral Aachen
Katedral adalah contoh paling bermakna bagi kejayaan kekaisaran Karoling. Gereja ini menyimpan tulang-belulang kaisar Karel Agung, juga tahta para raja Jerman antara abad ke-10 sampai 16. Warga Aachen terutama bangga, bahwa katedralnya dinobatkan sebagai warisan budaya UNESCO pertama di Jerman.
Lapangan Münster
Lapangan Münster di kota tua Aachen layak dikunjungi. Rumah-rumah warna-warni membuat hati senang. Butik-butik kecil menjual berbagai benda menarik. Orang juga bisa hanya melihat-lihat, makan es dan menikmati katedral.
Balai Kota
Balai kota Aachen adalah bangunan paling bersejarah di kota, di samping katedral. Bangunan ini didirikan dalam gaya Gotik di abad ke-14. Di sini Penghargaan Karl untuk prestasi luar biasa bagi saling pengertian dan persatuan Eropa diberikan.
Universitas Aachen
1.200 tahun lalu, Karel Agung tidak hanya berjasa bagi persatuan Eropa, melainkan juga bagi kemajuan ilmu pengetahuan. Sekarang, universitas Aachen dengan lebih dari 40.000 mahasiswa adalah universitas terbesar dengan jurusan-jurusan teknik.
Pontstraße
Seperti layaknya kota universitas, daerah mahasiswa juga ada. Di Pontstraße (jalan Pont) berjejer bar, restoran dan disko. Di sini tiap orang bisa menemukan yang dicari. Baik tengah hari, siang atau malam, Pontstraße selalu hidup.
Mata Air Elise
Di masa Karel Agung, Aachen sudah terkenal dengan sumber airnya dan menjadi kota pemandian. Bangunan Elisenbrunnen yang dibangun 1827 (mata air Elise) menaungi dua mata air, tempat berasalnya air bersuhu 52° Celcius dan mengandung belerang.
Air Mancur Boneka
Banyaknya mata air di Aachen menunjukkan eratnya hubungan kota itu dengan air. Salah satu yang istimewa adalah air mancur boneka, yang dihiasi boneka-boneka yang bisa digerak-gerakkan, hasil karya Bonifatius Stirnberg dari tahun 1975. Boneka-boneka itu jadi simbol olah raga berkuda, karnaval, industri tekstil dan ilmu pengetahuan. Itu semua sudah punya tradisi panjang di Aachen.
Kafe-Kafe Tua
Warga Aachen tidak hanya bisa menikmati pemandian dan menunggang kuda, melainkan juga memanggang dengan baik. Di kafe tua Van den Daele disajikan roti dari beras, kue kering khas Aachen bernama Printen, dan kue dari telur dan adas manis yang disebut Springerle. Bangunan tempat kafe berada didirikan di abad ke-17.
Lousberg
Mereka yang ingin menikmati pemandangan fantastis atas kota Aachen bisa mendaki gunung Lousberg yang tingginya 264 meter. Tempat menikmati pemandangan di menara putar Belvedere memungkinkan orang memandang Aachen dalam 360°.
Dreiländereck - Pertemuan Tiga Negara
Tidak jauh dari Aachen bertemu perbatasan Belgia, Jerman dan Belanda. Bagi warga daerah yang disebut Dreiländereck (sudut tiga negara) persatuan Eropa sangat penting, sehingga di sini berdiri tempat wisata, di mana orang bisa makan, melihat-lihat daerah sekeliling dan bermain di labirin.