10 Bintang untuk Brasil

Bintang Portugal ini bersinar cemerlang sejak awal tahun 2013. Tidak kurang 66 gol dalam 55 laga membuat Rolando berpeluang besar merebut gelar Ballon D’or untuk kedua kali. Sejak Juli lalu pemain kelahiran Madeira itu mencatat sejarah sebagai pemain Real Madrid pertama yang mencetak lebih dari 30 gol dalam tiga musim berturut-turut.

Apa yang bisa dikatakan untuk menggambarkan kegemilangan seorang Lionel Messi. Bintang Argentina itu 2012 silam mematahkan rekor abadi Gerd Müller, menjadi pencetak gol terbanyak dalam semusim di Eropa sepanjang masa. Untuk itu ia diganjar dengan gelar Ballon D’or keempat. Betapapun juga, penampilan Messi tahun 2013 mengalami pasang surut, terutama sejak dibekap cedera sejak awal musim

Sejak berlabuh di London, Özil masih menyesuaikan diri dengan kostum baru Arsenal. Kendati begitu, jantung kreativitas timnas Jerman ini mencatat 4 gol dan tujuh assist dalam 15 pertandingan. Baru-baru ini Özil masuk ke peringkat 12 di daftar 100 pemain terbaik dunia versi The Guardian. Kepindahannya dari Real Madrid menandakan keseriusannya menempa performa jelang Piala Dunia 2014.

Tahun 2013 adalah masa keemasan buat Franck Ribery. Usai membawa FC Bayern München merebut gelar triple pertama sepanjang sejarah, Ribery digadang-gadang bakal merengkuh gelar pemain terbaik dunia alias Ballon D’or. Namun begitu penampilannya buat Timnas masih jauh dari memuaskan. Beruntung Perancis bergabung dengan lawan yang relatif enteng di babak penyisihan grup.

Neymar barangkali pemain Brasil yang paling tersohor setelah era Ronaldo. Kepindahannya ke FC Barcelona melibatkan pertukaran uang senilai 200 juta Euro selama lima tahun. Sulit menilai apakah bintangnya bakal bersinar di tanah air sendiri Juni mendatang. Tapi bisa dipastikan, kelincahan yang dipadu naluri, bakal menyulitkan siapapun yang menjadi lawan Brasil dalam laga mendatang.

Uruguay punya banyak alasan menaruh asa di pundak Luis Suarez. Striker yang mengganas di Liverpool sejak awal 2013 itu adalah salah satu kandidat terkuat calon pencetak gol terbanyak. Meski tampil cemerlang, Suarez kerap berbuat onar di lapangan hijau. Antara lain menggigit bek Chelsea, Branislav Ivanovic atau melontarkan cacian bernada rasis ke arah sayap Perancis, Patrice Evra.

Ketika Florentino Perez berhasil menggaet talenta muda Spanyol ini dari FC Malaga, Real Madrid yakin mendapat tangkapan emas. Isco menjawab kepercayaan pelatih Carlo Ancelotti dengan bermain apik di awal musim. Kendati belakangan lebih sering mendekam di bangku cadangan, Isco tetap dianggap talenta muda terpanas di laga Piala Dunia, bersama Stephan el-Sharawy (Italia) dan Mario Götze (Jerman).

Situasi pelik AC Milan belum mampu membuat bintang Balotelli meredup. Penampilan apiknya saat menjegal Jerman di semi final Piala Eropa 2012 terlampau istimewa. Bersama Balotelli, Italia termasuk tim pertama Eropa yang lolos ke Piala Dunia 2014. Tapi sial buat Squadra Azzura karena harus berhadapan dengan tim sekelas Inggris dan Uruguay di babak penyisihan grup.

Sejak merumput untuk River Plate di usia 14 tahun, Falcao (ka) sudah mendapat julukan el-Tigre. Sayangnya belakangan striker Monaco itu cuma mencatat tujuh gol dari 20 penampilan. Di babak penyisihan grup nanti Kolumbia bakal berhadapan dengan lawan sepadan, Jepang, Pantai Gading dan Yunani. Falcao pun berpeluang besar membawa Kolumbia berjejak di perdelapan final untuk pertama kali sejak 1990.

Pasang surut adalah kata yang tepat buat menggambarkan konsistensi seorang Rooney (tengah). Ujung tombak Manchester United itu bukan lagi pemain yang diidam-idamkan publik Inggris bakal membawa negeri asal sepakbola itu kembali ke puncak kejayaan. Betapapun juga Rooney memiliki sihir yang bisa membuat setiap pertahanan lawan ketar ketir.