10 Perempuan Ikon Layar Perak Eropa
4 Juli, aktris legendaris Italia Gina Lollobrigida berulang tahun ke-90. Karirnya menjadi teladan bagi banyak perempuan Eropa yang terjun ke dunia film. Inilah 10 perempuan yang jadi ikon layar perak di Eropa.
Gina Lollobrigida: "Perempuan tercantik"
Publik dan media mencintainya. Lahir di luar kota Roma tahun 1927, dia menjadi salah satu nama terbesar dunia film Eropa selama 1950an dan 1960-an. Dia dikenal sebagai "La Lollo," dan berhasil merayakan kesuksesan di Hollywood. Gina Lollobrigida pensiun dari akting awal 1970-an setelah lebih 25 berkarir di layar perak.
Sophia Loren: Musuh bebuyutan dan pesaing
Gina Lollobrigida tidak kekurangan pesaing. Sophia Loren tampil pada waktu yang sama. Enam tahun lebih muda dari Gina, Sophia Loren menikmati citranya simbol seks, yang kemudian memicu persaingan antara kedua aktris tenar itu. Sophia Loren lebih lama aktif di dunia film dan masih menikmati perhatian luas.
Claudia Cardinale: Karir gemilang si perempuan koboy
Aktris Italia lain yang segera melejit pada masa itu adalah Claudia Cardinale, yang tampil dalam sejumlah peran luar biasa dan disutradarai beberapa sutradara terbesar Eropa, seperti Luchino Visconti atau Federico Fellini. Perempuan brunette penuh bakat ini jadi sorotan karena peran-perannya dalam film klasik seperti "Once Upon a Time in the West" (1968).
Brigitte Bardot: Tantangan dari Perancis
Di Perancis muncul "sex bomb" lain yang tidak kalah spektakuler. Brigitte Bardot membintangi film-film mahakarya seperti "And God Created Woman" (1956) dan "Love Is My Profession" (1958). Brigitte Bardot juga pensiun dari akting pada 1970-an dan mengalihkan perhatiannya pada perlindungan hewan.
Catherine Deneuve: Aktris intelektual
Pada 1960-an, rekan senegara Brigitte Bardot, Catherine Deneuve mulai muncul dan menarik penggemar film intelektual. Dia lebih pendiam daripada aktris-aktris tenar sebelumnya dan menghindari pose-pose panas seperti yang biasa dilakukan rekan-rekannya. Bakatnya untuk berakting membuat Catherine Deneuve tetap menonjol di dunia film hingga hari ini.
Romy Schneider: Si cantik yang tragis
Tahun 1960an dan 70an adalah era keemasan Romy Schneider. Lahir di Wina, aktris ini mencapai terobosannya di Jerman dalam peran "Sissi" pada tahun 1955. Dia kemudian pindah ke Perancis dan menjadi salah satu pemain film terlaris yang penih karismatik. Namun kehidupan pribadinya tidak bahagia. Tahun 1982, Romy Schneider meninggal dalam keadaan tragis.
Irene Papas: Ikon Yunani
Ada beberapa aktris dari negara-negara Eropa yang relatif lebih kecil yang mampu menembus layar perak dekade-dekade setelah Perang Dunia II. Salah satunya, aktris Yunani Irene Papas. Dia dihormati tidak hanya sebagai aktris, melainkan juga sebagai penyanyi hebat. Dia meraih kesuksesan internasional terbesarnya tahun 1964 dengan film "Zorba the Greek."
Tatiana Samoilova: Keanggunan Rusia
Sebagian besar penonton di Eropa Barat tentu fokus pada film-film Italia, Perancis, Jerman dan Inggris. Aktris pascaperang dari negara-negara Eropa Timur hampir seluruhnya diabaikan. Bintang film perempuan terbesar Rusia adalah Tatiana Samoilova, yang merayakan kesuksesan internasional dengan film "The Cranes Are Flying" tahun 1957.
Krystyna Janda: Intellectual star
Polandia melahirkan beberapa aktris hebat yang menembus panggung internasional. Tahun 1970an, Krystyna Janda menjadi terkenal karena penampilannya dalam film yang disutradarai oleh Andrzej Wajda, diikutiproduksi internasional bersama bintang-bintang seperti Lino Ventura ("Espion, leve-toi", 1982). Kembali di Polandia, Krystyna Janda juga dikenal sebagai penyanyi dan penulis.
Penelope Cruz: Emosi total
Salah satu bintang wanita terbesar Eropa masa kini berasal dari Spanyol. Lahir tahun 1974, Penelope Cruz menjadi bintang besar di Spanyol sebelum mencapai ketenaran di Eropa dan Hollywood. Dia menunjukkan kemampuan cemerlang, terutama jika bekerja dengan salah satu sutradara favoritnya, Pedro Almodovar - seperti dalam film "Volver" dari tahun 2006. Teks: Jochen Kürten (hp/ap)