30 Ribu Babi di Sumut Mati Akibat Demam Babi Afrika
19 Desember 2019Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengumumkan adanya wabah virus demam babi Afrika (African Swine Fever, ASF) yang sangat menular di sejumlah kabupaten/kota Provinsi Sumatera Utara. "Penanganan yang sangat serius sedang dilakukan, termasuk mengisolasi daerah-daerah itu," kata Limpo.
Fadjar Sumping Tjatur Rassa, Direktur Kesehatan Hewan di Kementerian Pertanian, mengatakan bahwa ASF telah ditemukan di 16 daerah di Sumatera Utara, termasuk ibukota provinsi Medan dan pihaknya tengah berusaha untuk memastikan virus itu tidak dipindahkan. Daging dan produk daging tidak diperbolehkan meninggalkan 16 area yang terdampak, dan orang-orang yang telah melakukan kontak dengan hewan yang terinfeksi harus melalui penyaringan bio-keamanan.
"Lalu lintas perdagangan (untuk daging babi dan produk-produknya) sementara waktu ditutup untuk daerah yang terinfeksi," kata Rassa, menambahkan bahwa Sumatera Utara memiliki populasi babi sebesar 1,2 juta.
Sebelumnya pada bulan September lalu, wabah ASF menewaskan 405 babi di Timor Timur. ASF juga telah memusnahkan banyak babi di China sejak wabah pertama ditemukan tahun lalu hingga memicu lonjakan impor daging babi. ha/hp (Reuters/ic)