Air di Bumi Berasal dari Asteroid
Data yang dikirim wahana peneliti Rosetta dari komet Churyumov-Gerasimenko mengindikasikan, air di Bumi kemungkinan besar berasal dari asteroid. Bukan dari komet seperti dugaan selama ini.
Asteroid Pembawa Air ke Bumi
Air di Bumi diduga keras berasal dari asteroid yang jatuh ke permukaan Bumi sekitar 4 milyar tahun lalu. Peneliti Eropa menyatakan, dugaan semula bahwa air di bumi berasal dari komet terbukti salah. Air dari komet umurnya jauh lebih tua dan lebih berat ketimbang air yang eksis saat ini. Sementara kandungan isotop hidrogen pada air di asteroid mirip dengan levelnya pada air bumi saat ini.
Data dari Philae dan Rosetta
Indikasi bahwa air di Bumi berasal dari asteroid bukannya dari komet dikirimkan wahana peneliti antariksa Rosetta dan robot pendarat Philae yang berhasil didaratkan di permukaan komet Churyumov-Gerasimenko. Komet terbentuk di awal kelahiran tata surya, sementara asteroid terbentuk jauh setelah itu. Air di bumi diketahui berasal dari zaman yang lebih muda dari umur tata surya.
Air Purba Masih Tersembunyi
Para pakar astrofisika Eropa memperkirakan, volume air yang dibawa asteroid saat menghujani bumi yang masih muda, jauh lebih banyak ketimbang volume air yang kasat mata saat ini. Diduga, sebagian air purba itu masih tersedimen di dalam lapisan batuan atau di es abadi kedua kutub bumi.
Elang Laut Memburu Air di Asteoid
Untuk makin menegaskan indikasi, bahwa asteroid adalah pembawa air yang memicu kehidupan di Bumi, badan antariksa Jepang meluncurkan wahana penelitian Hayabusa2 atau Elang Laut yang dilengkapi pendarat asteroid MASCOT (Mobile Asteroid Surface Scout) tanggal 30 November 2014 dari Tanegashima Space Centre. Program penerbangan ke asteroid bernama 1999 JU3 akan memakan waktu hingga 4 tahun.
Kapsul Riset Permukaan Asteroid
Kapsul pendarat MASCOT dilengkapi empat instrumen untuk meneliti permukaan asteroid. Robot pendarat akan mengukur temperatur dan medan magnet asteroid, menganalisa komposisi material serta melacak kandungan mineral dan komponen lain yang terkandung di permukaan asteroid. Sebuah kamera khusus akan mengambil gambar kontur dan bentuk permukaan benda langit itu.
Instrumen Riset Presisi Tinggi
Para insinyur dan peneliti di pusat antariksa Jerman-DLR mengecek tahap akhir semua perlengkapan MASCOT berupa instrumen penelitian canggih dengan presisi tinggi menjelang peluncuran ke asteroid. Sebuah kapsul lain akan membawa sampel batuan dari asteroid kembali ke bumi.
Asteroid Yang Mengandung Air
Sejumlah asteroid menunjukkan indikasi adanya air. Seperti ilustrasi asteroid 24 Themis yang terbentuk akibat tabrakan dua benda langit sekitar dua milyar tahun lalu. Kebanyakan asteroid bersifat statis tapi sejumlah lainnya memiliki ekor seperti komet yang berasal dari sublimasi air dalam bentuk es pada permukaaannya.
Asteroid Dekat Bumi
Kelompok asteroid dekat bumi termasuk 1999 JU3 yang akan diteliti Hayabusa2 terbentuk sekitar empat milyar tahun lalu dari debu dan gas di dalam tata surya. Obyek kosmis ini terjebak diantara orbit Yupiter dan Mars dan kemudian membentuk sabuk asteroid di wilayah langit tersebut. Dengan meneliti asteroid diharapkan bisa dilacak asal-usul air dan kehidupan di bumi.
Komet Bisa Memicu Kehidupan
Walau diduga air di bumi berasal dari asteroid, komet yang merupakan benda langit purba seumur tata surya, diduga juga memiliki kontribusi besar bagi munculnya kehidupan di bumi. Komet kaya kandungan unsur karbon yang bersama hidrogen dan oksigen bisa membentuk senyawa organik yang esensial bagi munculnya kehidupan.