1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Aksi Gerebek Terhadap Taliban di Kabul

1 Mei 2008

Tiga hari setelah serangan mematikan saat parade militer di Kabul pekan ini, bentrokan senjata kembali pecah antara pasukan keamanan Afghanistan dan kelompok Taliban. Korbanpun jatuh, tidak hanya di pihak Taliban.

https://p.dw.com/p/Drav
Di Kabul, pasukan keamanan Afghanistan menciduk terduga TalibanFoto: AP

Informasi diterima dari petugas keamanan yang ditangkap pada hari Minggu yang naas itu. Petugas keamanan itu sebelumnya membantu para teroris dalam usaha membunuh Presiden Afghanistan Hamid Karsai. Kini berbalik, ia menjadi informan. Hasilnya?

Malam Rabu sekitar 100 anggota pasukan keamanan Afghanistan mengepung sebuah rumah bertingkat di kawasan padat penduduk Kabul Barat. Hampir 10 jam lamanya, berlangsung tembak-menembak dengan tersangka pejuang Taliban yang berada di rumah itu. Serangan besar-besaran itu baru berakhir tengah hari esoknya. Rumah yang dibawahnya terdapat terowongan dan tempat penyimpanan senjata, serta menjadi tempat persembunyian itu hancur dilempari granat dan tembakan senjata lainnya oleh pasukan keamanan Afghanistan.

Polisi, agen dinas rahasia dan pengawal khusus Presiden Karsai turut serta dalam aksi itu. Tiga orang diantaranya tewas. Demikian menurut Kepala Dinas rahasia Afghanistan, Amrullah Saleh : „Rumah itu ternyata memang dipersiapkan sebagai tempat persembunyian teroris. Awalnya kami kira, kami dapat meringkus mereka dengan cepat. Namun dalam waktu singkat kami menyadari perlunya berbagai senjata lain, bila ingin berhasil menggempur mereka. Meski begitu sebelum menyerang, kami juga telah menuntut teroris-teroris itu untuk menyerah, dan kemudian untuk melepaskan anak yang berada bersama mereka.“

Anak yang dimaksud itu tewas. Selain itu Kepala Dinas Rahasia Afghanistan mengatakan, seorang perempuan dan dua orang lelaki tewas. Dua lelaki yang diduga terlibat langsung dalam serangan teror hari Minggu, yang menyebabkan tiga orang penonton parade serta tiga orang polisi tewas. Sementara presiden Karsai yang diincar dapat lolos tanpa luka. Kelompok Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Menurut Dinas Rahasia Afghanistan, serangan itu direncanakan oleh kelompok Taliban dari wilayah Pakistan. Para penyidik menemukan indikasi keterlibatan keluarga besar Hakkani yang berpengaruh dan diduga memiliki hubungan langsung déngan Al Qaida. Kepala Dinas Rahasia Afghanistan, Amrullah Saleh mengatakan: „sekali lagi terbukti bahwa wilayah Pakistan digunakan oleh kelompok ekstrimis untuk menjatuhkan pemerintah kita. Namun memang tak ada bukti bahwa pemerintah atau Dinas rahasia Pakistan mendukung serangan itu.“

Dalam sebuah operasi lain di Kabul, pasukan keamanan Afghanistan menangkap enam orang yang diduga teroris. Setelah serang mematikan hari Minggu lalu, pemerintah Kabul menunjukan kemampuannya mengatasi ancaman teror.(ek)