Amarah Membakar Ferguson
Keputusan dewan juri membebaskan perwira polisi, Darren Wilson dari dakwaan usai menembak mati remaja kulit hitam Michael Brown, menyulut amarah warga afro-amerika di seantero negeri.
170 Protes demi Michael Brown
Keputusan kontroversial dewan juri dalam kasus kematian remaja kulit hitam Michael Brown disusul oleh 170 aksi demonstrasi di seluruh negeri. Ribuan manusia tumpah ke jalan dan melumpuhkan kota-kota besar seperti New York, San Fransisco dan Los Angeles.
Polisi menjadi Sasaran
Kasus Ferguson tidak cuma menguak fenomena rasisme sistematis yang dialami kaum kulit hitam Amerika Serikat, tetapi juga brutalitas aparat kepolisian. Berulangkali polisi AS terlibat dalam aksi penembakan yang tidak perlu dan menelan korban jiwa. Amarah penduduk Ferguson kali ini pun diarahkan kepada kepolisian yang dianggap menganaktirikan warga kulit hitam.
Brutalitas Aparat
Tidak cuma warga kulit hitam yang berdemonstrasi, warga kulit putih AS juga ikut turun ke jalan buat menentang rasisme di tubuh aparat kepolisian. Baru-baru ini seorang polisi di Cleveland, Ohio, menembak mati seorang bocah hitam berusia 12 tahun karena menenteng pistol mainan. Dalam pembelaannya, sang polisi mengaku pistol mainan yang dibawa bocah itu serupa dengan yang asli.
Darren Wilson
Untuk pertamakalinya Darren Wilson, perwira polisi yang menembak mati Michael Brown, tampil ke depan publik. Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi ABC, ia mengaku tidak menyesal dan akan melakukan tindakan yang sama dalam situasi serupa. Ia menyesali kematian Brown namun mengklaim dirinya tidak memiliki perasaan bersalah karena telah bertindak sesuai aturan.
Penjarahan
Lusinan gedung dibakar massa. Termasuk salah satu restoran ini. Sementara toko-toko dikabarkan dijarah usai pengadilan membebaskan Darren Wilson.
Mobil-mobil Dibakar
Demonstran melempar botol dan batu bata ke arah kendaraan polisi. Puluhan mobil dibakar massa. Termasuk di antaranya milik sebuah dealer mobil.
Api Melalap Kota
Tidak terhitung jumlah gedung pemerintah, rumah dan toko yang turut terbakar. Terutama Ferguson dan kota terdekat, St. Louis menderita kerusakan terbesar akibat aksi demonstrasi.
Aksi Protes
Amarah tersulut di beberapa kota besar Amerika Serikat ketika dewan juri memutuskan tidak mengajukan gugatan terhadap Darren Wilson, perwira polisi yang menembak mati remaja berkulit hitam, Michael Brown.
Demonstrasi di Ibukota
Aksi protes juga muncul di ibukota Washington DC. Wilson, polisi yang menembak mati Michael Brown, mengklaim dirinya bertindak karena merasa terancam. Tidak jelas bagaimana seorang remaja tanpa senjata bisa mengancam seorang polisi.
"Nyawa kulit hitam juga berharga"
Tulisan berbunyi "Black lives matter" menempel di plakat yang diusung demonstran. Bahwa seorang polisi kulit putih dibebaskan dari dakwaan setelah menembak mati warga kulit hitam dianggap oleh sebagian besar warga Ferguson sebagai rasisme