Apa Arti Perdamaian Bagi Taliban? Reaksi Penerapan Hukum Syariah di Lembah Swat
17 Februari 2009Kesepakatan ini memang membawa perdamaian, tapi konsekuensinya juga tinggi. NATO mengatakan, dengan perjanjian tersebut, Pakistan menjalani risiko menciptakan surga bagi ektrimis. Sedangkan utusan khusus Inggris di Islamad mengomentarinya dengan mengutarakan, kesepakatan itu dapat menciptakan ruang peningkatan kekerasan. Sementara ulama berhaluan keras Sufi Muhammad yang dikirim untuk berunding dengan Taliban di lembah Swat, disambut di Pakistan sebagai pahlawan. Dia menyatakan harapannya, melalui kesepakatan itu, kelompok militan islam meletakkan senjatanya. Departemen Pertahanan Amerika Serikat secara resmi menyatakan itu sebagai perkembangan negatif.
Selasa (17/02), sehari setelah kesepakatan perdamaian antara para pemuka agama dan pemerintah provinsi di barat laut Pakistan tercapai, Taliban merayakan kemenangannya. Semacam arak-arakan dan demonstrasi digelar kelompok ekstrimis di barat laut Pakistan. Para analis berpendapat bahwa hal ini tidaklah mengherankan, karena dalam banyak hal para ekstrimis berhasil mendapatkan yang mereka inginkan, setelah pertempuran dengan angkatan bersenjata yang tidak juga berhenti selama berbulan-bulan. Pakar Pakistan Jugun Mohsin mengatakan:
„Saya di sini melihatnya sebagai simbol kekalahan negara. Pemerintah tidak berhasil menguasai keadaan di wilayah itu."
Kawasan indah menjadi medan pertempuran
Akhir tahun 2007, Taliban memicu pemberontakan bersenjata di wilayah tersebut. Di antaranya di lembah Swat, sebuah kawasan wisata indah yang juga senang menyandang sebutan Swiss-nya Pakistan. Lembah asri ini dijadikan para ekstrimis menjadi medan perang. Warga sipil yang menjadi korban dan menderita. Ribuan orang melarikan diri dari lembah Swat. James Fergusson, seorang pengarang buku mengutarakan:
„Saya kira, jika anda tinggal di sana, ini pertama-tama berarti 'perdamaian'. Kami telah mengalami perang selama dua tahun, lebih seribu warga sipil tewas. Kelihatannya pemerintah ingin perdamaian, apa pun konsekuensi atau harga yang dibayar untuk itu."
Hukum Syariah untuk perdamaian?
Harga yang harus di bayar pemerintah provinsi untuk perdamain adalah hukum Syariah, tepatnya pemberlakuan sistem hukum islam itu. Sebuah kompromi dengan Taliban yang sudah lama menuntut untuk menggantikan hukum sekular dengan hukum syariah. Apakah ke depan akan dilaksanakan hukum cambuk atau rajam, itu tergantung pada pertimbangan hakim yang bersangkutan. Demikian menurut Fergusson. Tapi ia juga berpendapat bahwa dunia barat punya alasan untuk merasa gerah melihat hal ini:
„Ini merupakan tanda yang jelas dari peningkatan islam radikal secara perlahan-lahan di seluruh wilayah itu. Amerika Serikat dan Inggris sekarang sadar dan mengerti bahwa ini bukan hanya masalah Afghanistan, melainkan masalah wilayah itu. Saat ini mereka berbicara tentang masalah ‚AfPak’- atau Afghanistan-Pakistan, dan ini sebuah tanda lain dari masalah itu."Serangan bunuh diri direkrut di Pakistan
Karena itu wajarlah jika NATO merasa khawatir bahwa pasukannya di Afghanistan mejadi obyek serangan pelaku bunuh diri. Sesungguhnya bukanlah rahasia lagi bahwa pelaku serangan bunuh diri dilatih di Pakistan dan diperintah untuk melaksanakan misinya di kedua negara itu. Karena itu, kesepakatan perdamaian antara angkatan bersenjata Pakistan dan Taliban dicermati dari Afghanistan dengan penuh rasa khawatir. Kembali pakar Pakistan Mohsin:
„Sudah banyak kesepakatan semacam itu dilaksanakan. Banyak yang tidak menghasilkan apa-apa. karena itu saya tidak melihat adanya manfaat dari kesepakatan ini."
Pada masa lalu, Taliban dikatakan selalu menggunakan gencatan senjata untuk menyusun kembali kekuatan dan memperbaharui persenjataanya. Taliban di Pakistan cenderung tidak melakukan kompromi. Ini ditunjukkannya pada bulan-bulan lalu melalui cara yang kejam. Taliban memenggal kepala lawannya, menghancurkan toko-toko CD dan DVD serta sekolah-sekolah, terutama sekolah untuk anak perempuan. (cs)