1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Apakah Partai Komunis Jepang Akan Merebut Kepercayaan Masyarakat Jepang?

5 Maret 2009

Posisi PM Jepang Taro Aso sudah lama goyah. Meskipun begitu ia terus berjuang pertahankan jabatan. Krisis ekonomi yang berlangsung dan sengketa internal Partai Liberal Demokratis (LPD) kini lebih melemahkan posisinya.

https://p.dw.com/p/H61i
Perdana Menteri Jepang Taro AsoFoto: AP

Dan awal pekan ini, ketua tim kampanye partainya itu, menuntut pemilihan baru. Padahal menurut jajak pendapat terakhir, tak sampai 10 persen rakyat bersedia mendukung Taro Aso. Yang menarik dalam jajak pendapat itu, ternyata situasi ekonomi yang tidak stabil ini, ada satu partai yang semakin populer, yakni Partai Komunis Jepang.

Kazuo Shii, ketua Partai Komunis Jepang hampir selalu tampil di televisi Jepang. Di media ini berlaku prinsip jurnalistik, dan setiap wakil partai di parlemen harus menjawab pertanyaan yang dianggap penting bagi masyarakat. Di parlemen, kubu Komunis memiliki 16 kursi dan dalam pemilihan 2005, pada masa ekonomi sedang berkembang berhasil meraih 7 persen suara.

"Saya dengan senang hati mengakui, bahwa situasi Partai Komunis di Jepang kini lebih baik daripada partai lain. Dalam 16 bulan terakhir, jumlah anggota partai kami terus meningkat. Kami kini memiliki 16 ribu anggota baru.“ Ungkap Kazuo Shii.

Di Jepang yang masyarakatnya dikenal apolitis, banyak orang muda yang bergabung dengan partai komunis. Hampir tanpa jeda yang berarti, sejak tahun 1955 Partai Liberal Demokratis LDP memerintah di Jepang. Namun kini, kepercayaan rakyat sudah jauh menurun. Lalu memang Partai Demokrat Jepang (DPJ) telah menunjukan diri sebagai oposisi yang kuat. Tapi anggota dan pendiri partai ini adalah mantan partai LDP yang memerintah dan menawarkan program yang kelewat umum dan luas. Padahal semakin banyak orang tertarik pada konsep-konsep yang jelas dan mudah dimengerti. Khususnya, mereka yang ingin mengubah ketidakpastian ekonomi dalam kehidupannya.

Kazuo Shii mengatakan: "Kami dari partai Komunis betul-betul ingin mereformasi masyarakat, membatasi kapitalisme dengan aturan-aturan, yang melindungi hak-hak warga biasa dan bisa meningkatkan standar kehidupannya. Ini tujuan utama partai kami, Dan merupakan juga apa yang diinginkan masyarakat Jepang saat ini."

Kazuo Shii menjabat ketua partai sejak tahun 2000. Dengan rambut yang dibelah samping, muka yang bundar dan sepasang mata kecil di balik kacamata, Shii kelihatan biasa-biasa saja. Namun kemampuannya menggunakan kata dan sikapnya yang terbuka, membuat Shii menjadi tamu talk show yang paling digemari di Jepang. Kerap ia mengutip Karl Marx. Tapi bersamaan dengan itu menekankan bahwa ia tidak melihat Amerika Serikat maupun perusahaan besar sebagai musuhnya. Bagi dia yang penting adalah perbaikan persyaratan kerja karena bakal berguna bagi semua orang, selain itu pemangkasan anggaran pertahanan negara.

"Bila Anda punya masalah, hubungilah partai komunis“. Demikian seruan Shii, yang selalu tampak berhasil memainkan perannya sebagai promotor kelas buruh dan orang kecil. Dengan jumlah anggota yang mencapai 400.000 orang, partai komunis memiliki basis akar rumput yang jauh lebih besar dari partai-partai saingannya. September mendatang, akan berlangsung pemilihan parlemen di Jepang. Pada saat itulah kita akan mengetahui secara persis, apakah partai kecil ini bisa meraup banyak suara. (ek)