1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tankflugzeuge

11 September 2008

Pemerintah AS yang baru lah yang harus memutuskan, siapa yang mendapat order membuat 179 pesawat tanker untuk militer AS. Apakah produsen Amerika Boeing atau konsorsium Eropa EADS.

https://p.dw.com/p/FGE4
Airbus A310 lakukan demonstrasi pengisian bahan bakar di udaraFoto: picture-alliance/ dpa

Kementrian Pertahanan Amerika Serikat membatalkan seluruh proses penawaran yang sebelumnya dimenangkan EADS. Kita butuh waktu untuk mendinginkan kepala, kata Menteri Pertahanan AS Robert Gates. Ia menilai, debat mengenai proyek pesawat tanker sudah begitu panas dan emosional sehingga tidak mungkin untuk mengambil keputusan yang adil dan obyektif sekarang.

Ini tampak seperti tahap kemenangan bagi Boeing. Produsen pesawat Amerika tersebut sudah berbulan-bulan menuntut agar tenggat waktu tender untuk pesanan pesawat tanker diperpanjang sampai tahun depan. Kini Pentagon membatalkan tender sepenuhnya. Pemerintah baru AS lah yang kelak harus memutuskan.

Masalahnya menyangkut politik dan uang dalam jumlah besar. Pesanan pesawat tanker itu bernilai sekitar 24 miliar Euro. Siapa yang mendapat order membuat 179 pesawat tanker, dimana dibangun pabrik dan tempat kerja yang baru? Dua hal inilah yang membuat sengketa memanas antara Boeing dan konsorsium produsen pesawat terbang Eropa EADS Airbus.

Eropa memiliki mitra Amerika berpengaruh besar, Northrop Grammon, yang bekerjasama dengan Pentagon sejak puluhan tahun. Pimpinan Northrop Ron Sugar senantiasa menekankan, merujuk pada Airbus 330, pesawat tanker Eropa lebih baik.

Ia mengatakan, "Ada 5 kriteria yang sangat penting bagi angkatan udara. Pada 4 kriteria, kami jelas lebih baik, dan 1 kriteria sisanya, kami sama baik dengan Boeing. Menurut Angkatan Udara, dalam struktur pembiayaan kami lebih baik."

Boeing tidak terima. wakil direktur perusahaan, Mark McGraw senantiasa menonjolkan keuntungan pesawat tanker Boeing.

"Kami bisa melakukan misi dengan lebih sedikit pesawat. Kami memakai lebih sedikit bahan bakar dan kami harus menggunakan lebih sedikit pangkalan militer. Untuk kasus dimana ada negara yang menolak pangkalan udaranya digunakan karena alasan geopolitis, kami tetap bisa melakukan semua misi", kata McGraw.

Meski begitu, angkatan udara AS awalnya memutuskan untuk memenangkan Eropa. Boeing lalu mengajukan protes. Tuduhan Mark McGraw terhadap angkatan udara adalah, pengambil keputusan memanipulasi kalkulasi biaya dari Boeing. Tampaknya karena angkatan udara Amerika, entah dengan alasan apa, lebih menyukai pesawat tanker Airbus produk Eropa.

Badan Pemeriksa Keuangan Amerika lalu memutuskan, angkatan udara melakukan kesalahan berat dalam proses penawaran dan harus diperbaiki. Rabu (10/09), Pentagon membatalkan seluruh proses.

Di balik sengketa yang tampak sudah selesai, ada pertarungan pahit menyangkut uang dan pekerjaan. Saat mengajukan penawaran, Eropa menekankan, pesawat tanker mereka akan dibuat dari 60% produk Amerika dan pesawatnya akan dibuat di AS, yaitu Alabama.

Para politisi dari negara-negara bagian dimana terdapat pabrik Boeing, tidak senang mendengar hal itu. Mereka mengkuatirkan hilangnya banyak tempat pekerjaan, jika Boeing tidak mendapat order tersebut.

Akan jatuh ke tangan perusahaan Amerika ataukah Eropa order bernilai 24 miliar Euro itu? Akan diputuskan tahun depan oleh pemerintah AS yang baru, entah itu di bawah pimpinan John McCain atau Barack Obama. (rp)