Ayrton Senna - Ikon Formula 1
Belum pernah ada pembalap Formula 1 yang begitu dihormati layaknya Ayrton Senna. Ia masih dianggap salah satu pembalap terbaik sepanjang masa dan seorang legenda Formula 1.
Sang Legenda
Pembalap Brasil ini menang 41 Grand Prix, merebut 65 posisi start terdepan dan tiga kali juara dunia. Pada balap ketiga musim Formula 1 tahun 1994, ia menabrakkan mobil Williams-nya di sirkuit Imola di San Marino.
Kecelakaan Tragis
Menyusul kecelakaan di garis start, balapan pada 1 Mei 1994 dimulai dengan kawalan mobil pengaman. Senna menang start ulang dan memimpin selama dua putaran. Pada lap ketujuh Senna menghantam dinding pembatas pada tikungan Tamburello. Ban depan terkoyak, dan palang besi dari suspensi roda menembus helm Senna.
Masa Kabung Sang Legenda
Di sebuah rumah sakit di Bologna, kematian Senna terkonfirmasi - ia meninggal akibat luka parah di kepalanya. Jagad Formula 1 tercengang dan Brasil memasuki masa berkabung. Peti mati Senna terpampang di gedung parlemen di Sao Paulo. Satu setengah juta orang ikut serta dalam prosesi pemakamannya dan mengucap selamat tinggal kepada idola mereka.
Membuat F1 Lebih Aman
Sehari sebelum Senna wafat, ia mengatakan bahwa Formula 1 harus lebih aman - sebuah reaksi atas tewasnya pembalap Austria, Roland Ratzenberger, saat sesi latihan di Imola. Tapi baru setelah 'akhir pekan terhitam dalam sejarah Formula 1' terjadi perubahan. Sirkuit dibuat lebih aman, kemampuan mobil ditingkatkan, dan tidak ada pembalap Formula 1 yang tewas selama balapan setelah tragedi Senna.
Sosok Panutan
Ketika wafat, Senna adalah pembalap yang paling banyak melahap kilometer di posisi terdepan dan mengantongi gelar juara Grand Prix kedua terbanyak pada Formula 1. Ia dianggap atlet yang brilian di belakang kemudi di tengah kondisi hujan. Senna adalah panutan banyak pembalap pada generasinya dan pendahulunya - termasuk Michael Schumacher.
Mulai Sejak Dini
Seperti Schumacher, Senna memulai karier dengan balapan gokar. Ia datang dari keluarga berada dan masih berusia 13 tahun ketika pertama kali ikut balapan. Ia beberapa kali menang kejuaraan gokar Brasil dan Amerika Selatan. Setelah menjajal Formula Ford dan Formula 3, Senna mulai bekerja sebagai pembalap uji coba bagi sejumlah tim Formula 1 tahun 1983.
Musuh Bebuyutan
Periode tersukses dalam karier Ayrton Senna datang setelah pindah dari Lotus ke McLaren tahun 1988. Ia merebut gelar juara dunia pada tahun pertama bersama tim barunya. Kemenangan kembali ia raih tahun 1990 dan 1991. Rekan satu timnya saat itu adalah juara dunia empat kali asal Perancis, Alain Prost, yang juga musuh bebuyutannya.
Kombinasi Terbaik
Senna beralih ke Williams tahun 1994 – tim yang paling dominan pada Formula 1 saat itu. Kombinasi mobil dan pembalap terbaik seharusnya dapat menghasilkan gelar juara lagi. Namun Senna hanya sempat balap tiga kali bersama tim Inggris tersebut. Pada dua balap pertama, di Sao Paulo dan Aida, ia terpaksa mundur tanpa mencapai garis finish. Pada balap ketiga di Imola, Senna menabrak dan tewas.
Mengenang Senna
Ayrton Senna memiliki makam kehormatan di pemakaman Morumbi di Sao Paulo. Di dekat tikungan Tamburello di Imola terdapat memorial untuk sang pembalap. Terlihat sosok patung Ayrton Senna yang sedang duduk dan berpikir, dan hingga kini ratusan bunga terus berdatangan dari para fans.