Bagaimana Teratai Menginspirasi Desain Pesawat Masa Depan
Mesin cetak tiga dimensi membuka kemungkinan baru buat ilmuwan dan desainer untuk meracik konsep pesawat masa depan. Alam adalah sumber inspirasi terbesar.
Keajaiban Alam
Bunga teratai sebenarnya tumbuhan berdaun tipis. Tapi salah satu spesies terbesar yang tumbuh di Amerika Selatan ini misalnya mampu diduduki seorang bayi. Jenis yang lebih besar lagi bahkan mampu menahan bobot tubuh orang dewasa. Lantas apa rahasia teratai?
Memindai Rahasia Teratai
Rahasia tersebut coba diungkap oleh seorang pakar penerbangan Airbus. Ia awalnya memindai struktur daun teratai dengan pemindai tiga dimensi. Setelahnya ia menganalisa data tersebut lewat komputer.
Berbagi Beban Lewat Struktur Alam
Melalui teknologi bionik ilmuwan bisa meniru struktur yang ada di alam dan meraciknya ke dalam desain atau konstruksi. Contoh dalam gambar ini berasal dari Institut Alfred Wagener untuk Penelitian Laut di Jerman. Di sini ilmuwan meniru alam buat menciptakan struktur jaringan yang mampu menahan bobot besar.
Jaringan Terbagi
Struktur serupa bisa ditemukan pada bunga teratai. Cuma saja jaringan yang membentuk daun teratai lebih besar dan padat, terutama pada bagian yang menahan beban paling besar. Sementara pada bagian yang tidak dibebani dengan bobot besar, strukturnya lebih longgar dan ramping.
Sayap Teratai
Inilah hasilnya: Sebuah spoiler (rem pada sayap) yang diproduksi Airbus dengan meniru struktur teratai dan dicetak secara tiga dimensi dengan laser. Spoiler ini memiliki konstruksi logam yang sangat ringan dan stabil. Tanpa teknologi 3-D, spoiler sayap ini tidak bisa diproduksi.
Inspirasi di Dunia Mikro
Bukan cuma teratai yang bisa dijadikan inspirasi untuk konstruksi ringan. Gambar ini adalah foto mikroskop sebuah alga plankton. Struktur organisme kecil ini harus mampu menahan bobot yang sangat tinggi. Prinsip konstruksi ini tercipta lewat evolusi jangka panjang.
Ringan Berkat Alga
Ilmuwan lalu meniru alga plankton untuk membuat struktur konstruksi ringan yang kemudian digunakan di banyak bidang, antara lain untuk pembuatan pesawat atau mobil. Salah satu bagian sayap pesawat ini juga dibuat dengan konsep sama dengan mesin cetak tiga dimensi.
Penerbangan Masa Depan
Desain pesawat ini dibuat dengan teknologi bionik. Badan pesawat misalnya terlihat seperti sebuah pohon. Studi yang diusung Airbus ini memang belum mungkin diproduksi dengan teknologi yang ada saat ini. Tapi desain dan konsepnya memberikan prespektif mengenai burung besi masa depan.
Berkat Mesin Cetak 3D
Mesin cetak logam yang mulai digunakan Airbus tahun 2016 bisa memproduksi bagian-bagian kecil pesawat - hingga panjang sisi sekitar satu meter. Mesin cetak 3D saat ini memang belum bisa memproduksi seluruh bagian pesawat. Tapi teknologi yang ada mampu membuat bagian kecil menjadi lebih ringan dan dengan begitu membantu menghemat bahan bakar.