Bekerja Sama Dengan Jerman, Indonesia Melawan Waktu Lewat Digitalisasi Manuskrip Kuno
Banyak naskah kuno ditulis di bahan rapuh seperti daun lontar, kulit kayu dan bambu. Guna menyelamatkannya Indonesia bekerjasama dengan Jerman lakukan digitalisasi agar naskah tidak rusak ditelan waktu.
Akses Digital Koleksi Naskah Kuno
Guna memastikan naskah kuno yang ada bisa bermanfaat bagi masyarakat, pemerintah menyediakan akses digital untuk 400-an naskah kuno yang termasuk dalam koleksi khusus. Naskah asli rawan rusak karena usianya yang tua, bahannya sudah rapuh dan dijaga agar tak dicuri. Waktu seakan terhenti di ruangan ini, tempat 11.500 naskah kuno tersimpan di Perpustakaan Nasional, Jakarta.
La Galigo
La Galigo adalah salah satu naskah kuno dari abad ke 13-15 dalam bahasa Bugis yang ditulis dalam aksara Lontara Kuno yang terdiri dari 6000 halaman. Ini foto naskah asli dalam kitab berukuran kecil sebanyak 78 halaman kertas. UNESCO menetapkan La Galigo sebagai warisan dunia atau Memory of the World dari Indonesia. La Galigo memuat kisah penciptaan peradaban Bugis di Sulawesi Selatan.
Nagarakretagama
Naskah ini adalah tulisan Empu Prapanca dalam bahasa Jawa Kuno, aksara Bali pada lontar. Rekaman sejarah tahun 1365 ini baru ditemukan pada tahun 1894 oleh ilmuwan Belanda, J.L.A. Brandes di Lombok, Nusa Tengara Barat saat Istana raja Lombok di Cakranagara dibakar tentara KNIL. Nagarakretagama memuat keadaan kerajaan Majapahit di bawah pemerintahan Prabu Hayam Wuruk dari tahun 1350-1389 Masehi.
Babad Diponegoro
Ini autobiografi yang ditulis Pangeran Diponegoro (1785-1855) saat diasingkan di Sulawesi Utara 1831-1832. Naskah ditulis di kertas dalam bahasa Jawa, aksara Arab sebanyak 1151 halaman. Tampak dalam foto adalah Babad Diponegoro asli, replikanya dipamerkan untuk umum. Babad Diponegoro berkisah tentang Kerajaan Majapahit, Mataram, Surakarta dan Yogyakarta serta perang era kolonial Belanda.
Panji Jayakusuma
Panji Jayakusuma baru masuk sebagai Memory of the World dari Indonesia pada tahun 2017. Naskah ditulis dalam bahasa dan aksara Jawa ini berkisah tentang petualangan Raden Panji, putra mahkota Kerajaan Jenggala yang mencari kekasihnya yang hilang. Raden Panji menyamar sebagai Jayakusuma yang berhasil menaklukkan Bali.
Koleksi Perpustakaan Nasional 11.500 Naskah Kuno
Manuskrip tertua adalah Nagarakretagama (1365) dan termuda naskah Sewaka Darma (1880). Teguh Purwanto, Kepala Bidang Layanan Koleksi Khusus mengizinkan pemotretan di dalam ruangan yang dilindungi baja tahan api dan diproteksi dari akses manusia. Manuskrip kuno disimpan dalam lemari kaca dan hanya bisa dipegang oleh ahli dengan menggunakan sarung tangan.
Kerjasama Menyelamatkan Naskah Kuno
Selain koleksi Perpustakaan Nasional, Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta dan Pusat Studi Budaya Manuskrip (CSMC), Universitas Hamburg terlibat dalam digitalisasi manuskrip kuno yang saat ini masih berada di tangan masyarakat.
Pentingnya Digitalisasi Naskah Kuno
Sejak Juni 2018, DREAMSEA sudah mendigitalisasi 1069 imaji dari Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, 1694 imaji dari Palembang, Sumatera Selatan. Dari Buton-Sulawesi Tenggara sebanyak 4996 imaji dan Kuningan-Jawa Barat sebanyak 5000 imaji. Tampak dalam foto adalah hasil digitalisasi dari naskah milik Sultan Mahmod Badarudin IV tentang hukum pernikahan secara Islam.
Naskah Tentang Hari Raya Islam
Tampak dalam foto adalah hasil digitalisasi dari naskah yang ditulis oleh Syekh Abdu Somad Alfalimbani yang ditemukan di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Naskah memuat tentang Isra Miraj dari Bahasa Arab ke Bahasa Melayu yang dibacakan setiap peringatan hari raya Isra Miraj. Dari naskah ini diketahui bagaimana syiar agama Islam disampaikan dalam bahasa lokal.
Naskah Peraturan Iddha
Iddha adalah peraturan dalam Islam mengenai pernikahan kembali seorang janda setelah perceraian/ditinggal mati oleh suami. Naskah ditulis dalam bahasa Melayu, aksara Jawi yang terlihat seperti aksara Arab. Keunikan naskah ini adalah pembagian tabel yang sudah mulai dikenal di masa itu. Foto ini adalah digitalisasi yang sedang dikerjakan oleh PPIM UIN Jakarta dan Universitas Hamburg, Jerman.
Buku Lipat Kulit Kayu
Tampak dalam foto adalah hasil digital yang sedang dikerjakan oleh PPIM UIN Jakarta dan Universitas Hamburg, Jerman. Buku lipat dari kulit kayu ini milik Faturahman dari Palembang, Sumatera Selatan yang berisi cara penghitungan hari baik. Keunikan naskah ini adalah mulai dikenalnya bentuk diagram lingkaran untuk memudahkan penghitungan hari.