Berburu Barang di Pasar Loak di Berlin

"Aku masih punya koper di Berlin." Begitu dinyanyikan Marlene Dietrich. Koper bintang film itu pasti berbeda dengan yang satu ini, yang ditemukan di salah satu dari sekitar 50 pasar loak. Di Berlin, setiap orang yang mencari barang murah bisa beruntung setiap pekan.

Pasar loak Berlin sekarang modis, sama sekali tidak bercitra apek dan berdebu. Beberapa pasar paling terkenal dan menarik juga digelar di lokasi menarik. Misalnya pasar loak di taman daerah Prenzlauer Berg. Di daerah, di mana tembok dulu berdiri, setiap hari Minggu sekarang ada mebel bergaya retro, juga kerajinan tangan berseni dan berbagai jenis barang tua...

... tapi yang utama sejumlah besar ide dan disain dari kalangan kreatif Berlin. Di sini orang bisa menemukan karya seniman Belanda, Bert van Wijk.

Pasar loak Mauerpark juga jadi tempat ideal untuk mengenang ide inovatif. Misalnya label dari Berlin Recycling Deluxe merancang tas dari karung kopi dan ikat pinggang dari ban tua. "Upcycling", begitu nama tren baru, yang diarahkan kepada mentalitas suka membuang. Benda-benda yang sudah dibuang dibentuk kembali dan ditambah dilainya.

Di sini orang bisa dengan santai melewatkan waktu di bawah matahari, karena pasti ada yang bisa dilihat. Hingga 1989 di sini melintas perbatasan antara Berlin Timur dan Barat. Setelah penyatuan kembali Jerman, daerah ini digunakan menjadi taman. Sejak 2004 di sini digelar pasar loak, dan di selanya selalu ada pagelaran musik.

Bagi mereka yang merasa pasar loak di Mauerpark terlalu komersial dan menjadi institusi, bisa pergi ke Revaler Straße 99 di Friedrichshain. Di lahan yang dulu jadi bengkel kereta api (RAW), sekarang setiap hari Minggu jadi tempat pasar loak. Tapi ada investor yang sudah merencanakan pendirian apartemen mewah.

Selama masih ada pasar loak RAW, orang bisa memperoleh baju dari lemari yang kepenuhan dengan dengan harga murah. Pedagang profesional hampir tidak ada. Tawar-menawar pasti ada. Baju yang mahal bisa dibeli hanya dengan satu Euro (Rp 13.000,-).

Jika minat berbelanja sudah hilang, berjalan-jalan di lahan RAW jadi alternatif bagus. Klub-klub seperti Cassiopeia, menara untuk memanjat, aula skateboard, sebuah galeri seni dan restoran penjual makanan vegetarian bisa ditemukan, di samping sejumlah besar toko dan bisnis lain. Yang jelas hal-hal tidak wajar tapi menarik.

Tidak jauh dari lahan bekas RAW, terdapat lapangan Boxhagen, di tengah daerah Friedrichshainer Südkiez. Di sini, setiap hari Minggu juga ada pasar loak. Terutama pedagang profesional bisa ditemukan di sini. Mereka menjual buku, mebel dari puluhan tahun lalu, piringan hitam, perhiasan buatan sendiri, tas dan T-Shirt.

Di padang rumput di tengah lapangan, orang bisa menghabiskan waktu dan memperhatikan orang yang lalu-lalang. Suasananya tenang dan santai. Orang yang hadir merupakan campuran dari turis yang tampak lesu, orang-orang dari kelompok tertentu, mahasiswa dan keluarga muda. Dan kadang juga seniman serta pemusik jalanan.

Pasar-pasar Berlin lain yang penuh tradisi lebih tenang. Misalnya di pasar loak di jalan Straße des 17. Juni di Charlottenburg. Pasar ini sudah jadi institusi sejak 1973. Di sini ada pedagang barang antik, sebagian besar punya toko di kota.

Berharga atau tak berguna? Di sini, benda yang benar-benar berharga sudah diperjualbelikan. Begitu halnya, walaupun antara lukisan dan gambar yang dijual orang tidak akan menemukan karya Picasso yang tak dikenal. Yang berjalan-jalan di pasar ini tidak akan merasa bosan. Penawaran ada mulai dari peralatan makan perak, porselen, benda antik dan seni sampai kancing, sekrup dan pegangan pintu.

Pasar loak di Straße des 17. Juni atau jalan 17 Juni direkomendasikan di banyak petunjuk perjalanan untuk Berlin. Karena ketenarannya, harga-harga di sini tinggi. Harga murah pasar loak jarang bisa ditemukan. Pasar ini dibuka setiap hari Sabtu dan Minggu, dari jam sepuluh sampai lima sore.