Berkarier Sebagai Perawat di Jerman
Merasa terpanggil untuk jadi perawat, Fransisca Wara Antini akhirnya menempuh pendidikan keperawatan di Jerman, walaupun sebenarnya ia tidak datang ke Jerman untuk menjadi perawat. Simak ceritanya di rubrik #NegeriOrang.
Berkarier Sebagai Perawat
Inilah Fransisca Wara Antini. Perempuan kelahiran Yogyakarta ini sudah tinggal di Jerman selama 29 tahun. Ia berkarya sebagai perawat di St. Franziskus-Hospital, di kawasan Ehrenfeld di kota Köln.
Bekerja di Rumah Sakit
Rumah sakit St. Franziskus-Hospital adalah tempat Fransisca Wara Antini menimba pendidikan sebagai perawat, dan kemudian berkarier.
Bekerja di Kawasan Ramai di Köln
Ehrenfeld adalah nama kawasan di kota Köln, di mana Fransisca bekerja. Di sekitarnya terdapat apartemen tempat tinggal, toko, restoran kecil, dan restoran kebap. Ehrenfeld tidak jauh dari pusat kota Köln, dan penduduknya padat.
Bangunan Baru Rumah Sakit
Fransisca menceritakan, bagian ini baru didirikan beberapa tahun lalu. Sebelumnya, rumah sakit yang terletak di tengah kawasan yang ramai ini, berukuran jauh lebih kecil.
Suasana Tenang di Tengah Kota
Walaupun terletak di tengah kawasan ramai, jika memasuki gedung dari depan, orang bisa segera merasakan suasana tenang.
Menangani Perawatan Pasien
Untuk memudahkan pekerjaan, pasien dibagi dalam tiga kelompok, sesuai nomor ruangan tempat pasien tidur. Fransisca bekerja di stasiun C2 di St. Franziskus-Hospital.
Memberikan Obat Sesuai
Membagikan obat sesuai yang ditetapkan dokter yang memeriksa pasien, adalah bagian tugas para perawat yang bekerja di tiap stasiun. Selain itu, jika masuk tugas pagi, perawat seperti Fransisca juga harus memandikan pasien. Pasien yang tidak mampu bergerak sendiri, harus dipindah posisinya, agar kulitnya tidak luka akibat tergeletak terlalu lama.
Juga Mencakup Urusan Administrasi
Bekerja sebagai perawat bukan hanya mengurus pasien, tetapi juga mengurus data tentang pasien. Setiap perawat harus mengecek apa yang telah tercatat tentang pasien ketika mulai bertugas, kemudian melengkapi data pasien sesuai apa yang terjadi saat ia bertugas.
Kapel Di Bangunan Rumah Sakit
Di dalam bangunan rumah sakit St. Franziskus, juga terdapat sebuah kapel atau gereja kecil, yang kira-kira bisa memuat 150 orang.
Menyampaikan Syukur
Setelah bekerja seharian, Fransisca biasanya singgah di kapel di bangunan rumah sakit untuk berdoa singkat. Setelah itu pulang dan melakukan aktivitas lain. Berintegrasi dengan masyarakat Jerman sangat penting, katanya. Ia juga memperkenalkan kebudayaan Indonesia kepada rekan-rekannya, misalnya lewat acara makan bersama. Penulis: Marjory Linardy (ap)