Bill Clinton di Korea Utara
4 Agustus 2009Tak banyak informasi tentang kunjungan mantan Presiden Bill Clinton ke Korea Utara, Selasa kemarin, selain bahwa tujuannya untuk membebaskan dua jurnalis perempuan AS.
Gedung Putih bahkan menolak untuk berkomentar. Pemerintahan Obama tampaknya ingin mengurangi spekulasi tentang kemungkinan terobosan baru dalam hubungan AS dan Korea Utara, dengan menyebut kunjungan Clinton bersifat pribadi.
Sementara misi pribadi bagi pembebasan dua warga Amerika tengah berlangsung, Gedung Putih tidak akan berkomentar, kata Juru bicara kepresidenan Robert Gibbs dalam pernyataan pendeknya. Pemerintah tidak ingin membahayakan keberhasilan misi mantan Presiden Clinton, tambah Gibbs.
Para pengamat menilai, kunjungan ini dapat memetik hasil selain pembebasan kedua jurnalis perempuan, saat Clinton dan pejabat Korea Utara memulai pembicaraan tentang kebuntuan soal program nuklir, hubungan diplomatik dan isu-isu lama lainnya antara Washington dan Pyongyang.
Lawatan Clinton menyusul provokasi militer selama berbulan-bulan oleh Korea Utara, yang menolak melanjutkan perundingan enam negara, termasuk di antaranya AS dan Cina. perundingan itu dimaksudkan untuk meyakinkan Pyongyang agar melepaskan ambisinya untuk membangun senjata nuklir.
Bill Clinton mendarat di Pyongyang, Selasa (04/08) dengan pesawat jet pribadi. Kantor berita resmi Korea Utara KCNA melaporkan, wakil Menlu Kim Kye-Gwan termasuk di antara mereka yang menyambut kedatangan Clinton. Kim uga merupakan ketua juru runding nuklir Korea Utara.
Rekaman gambar televisi menunjukkan Clinton dengan jas gelap dan wajah kaku, menjabat tangan seorang pejabat pemerintah. Clinton tersenyum dan membungkuk ketika seorang remaja putri berpakaian tradisional menyerahkan karangan bunga, sebelum ia dipandu memasuki limousine hitam.
Clinton dilaporkan bertemu Presiden Korea Utara Kim Jong Il dalam jamuan makan, Selasa malam di Pyonyang. KCNA juga melaporkan bahwa Clinton dengan sopan menyampaikan pesan dari Presiden AS Barack Obama. Menurut laporan itu, Kim menyatakan terimakasih dan keduanya bertukar pandangan tentang banyak hal selama pembicaraan mereka.
Namun laporan itu dibantah Gedung Putih. Juru bicara kepresidenan Robet Gibbs mengatakan kepada wartawan di Washington hari Selasa (04/08), adalah tidak benar Clinton membawa pesan dari Obama dalam kunjungan mendadak ke Korea Utara guna mengupayakan pembebasan dua jurnalis AS yang dipenjara.
Euna Lee dan Laura Ling bekerja untuk Current TV yang juga didirikan oleh Al Gore, wakil Clinton semasa menjabat presiden. Kedua jurnalis itu dituduh memasuki wilayah Korea Utara secara ilegal. Pengadilan menyebutnya kejahatan berat dan memvonis mereka bulan lalu, masing-masing dengan hukuman 12 tahun kerja paksa.
Banyak pengamat menduga Pyongyang akan memanfaatkan kedua jurnalis itu untuk memeras kelonggaran dari Washington. AS memimpin tekanan internasional bagi sanksi PBB terhadap Korea Utara atas uji coba nuklir Mei lalu.
Di Washington, seorang senator Republik Lindsey Graham mengatakan pada televisi Amerika bahwa tidak jelas apakah Clinton mendapat otoritas untuk mendiskusikan isu-isu politik. Namun Graham menyambut baik kunjungan tersebut yang dapat menjadi landasan bagi hubungan yang lebih baik antara kedua negara.
ML/RP/ap/dpa/rtr