Brasil Berduka
Mimpi seluruh warga di Brasil berakhir di semifinal. Apa yang dialami fans Jerman pada tahun 2006, sekarang menjadi kenyataan pula bagi Brasil. Para fans Tim Samba syok berat dan berduka.
Mimpi buruk tuan rumah
Para fans Tim Samba syok berat dan menangis. Brasil Alami rekor kekalahan paling telak dalam sejarah Piala Dunia sejak 1950. Jerman menggilas Brasil dengan skor 7-1.
Harapan tinggi, tekanan besar
Sebelum pertandingan, kapten Brasil David Luiz mengangkat jersey dari superstar Tim Samba yang cidera, Neymar. Banyak fans Brasil berusaha menghibur dan memacu semangat tim mereka dalam beberapa menit awal pertama pertandingan.
Syok saat berhadapan
Permainan tim Brasil di Belo Horizonte goyah. Setelah hampir seperempat jam bermain, Jerman berhasil memimpin laga, sementara tim Brazil berkali-kali melakukan kesalahan. Para penonton di stadion, tidak mampu lagi menyaksikan pertandingan yang berlangsung.
Kecemasan di seluruh negeri
"Teratur dan maju terus", slogan ini tertulis pada bendera Brasil. Namun pada malam naas itu kedua kata itu tak terlihat dalam permainan Tim Samba. Bagi penggemar Brasil yang satu ini, menonton jalannya pertandingan semifinal itu bagaikan menyaksikan sesuatu yang mengerikan.
Sulit percaya
Sepanjang tahun mereka bersukacita bahwa Piala Dunia diadakan di negerinya. Mereka mengeluarkan uang tak sedikit untuk membeli tiket pertandingan. Namun kurang dari setengah jam pertandingan, tim tuan rumah harus menanggung malu. Tidak ada yang mengerti apa yang terjadi. Hanya jantung para pemain yang paham betapa buruknya situasi saat itu.
Tak berdaya
Bahkan pelatih Brasil yang berpengalaman, Luiz Felipe Scolari tidak mampu lagi menyaksikanya. Tim Samba bermain amburadul, terlalu terburu nafsu dan tidak fokus.
Kepedihan di seluruh negeri
Bagi siapapun yang tahu arti pentingnya sepakbola di Brasil, pasti dapat merasakan sakitnya kekalahan telak ini. Seluruh negeri diselimuti emosi. Kekecewaan menggunung, dan air mata mengalir tak tertahankan. .