1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bundeswehr Jerman di Afghanistan Jadi Target Serangan Bunuh Diri

7 Agustus 2008

Kembali terjadi serangan di Afghanistan. Kali ini sasarannya adalah militer Jerman, Bundewehr. Tiga tentara luka-luka akibat serangan tersebut.

https://p.dw.com/p/EsM7
Seorang tentara Jerman pandangi kendaraannya yang rusak akibat serangan bom bunuh diriFoto: AP

Konvoi militer Jerman, Bundeswehr, Rabu sore (06/08) berpatroli di Afghanistan Utara antara pangkalan militer Jerman di Kunduz dan kota Pul-i-Kumri. Di distrik Baghlan Markazi seorang pelaku bom bunuh diri yang mengendarai motor mendekat ke arah kendaraan militer. Ia mengenakan bahan peledak di seluruh tubuhnya dan meledakkan diri di dekat iring-iringan tersebut. Demikian keterangan kepala kepolisian Baghlan Abdul Rahman Sayedchail.

Pelaku serangan tewas. Pihak kepolisian Afghanistan mengatakan, tiga tentara Jerman terluka. Dua diantaranya mengalami luka parah. Mereka segera dilarikan ke rumah sakit militer di Camp Marmal di Masar-i-Sharif. Kamis (07/08), tentara yang cidera diterbangkan kembali ke Jerman. Ketiganya adalah tentara dari negara bagian Saarland. Pesawat mereka diperkirakan akan tiba di bandara Köln-Wahn Kamis malam (07/08) waktu setempat. Setelah itu, mereka akan dirawat di rumah sakit pusat militer Jerman di kota Koblenz.

Beberapa jam setelah serangan tersebut, kelompok pemberontak Taliban menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut. Sabiullah Mujahid, juru bicara Taliban untuk wilayah utara dan timur Afghanistan, mengatakan, anggota Taliban bernama Abdullah yang melakukan serangan tersebut. Menurut Mujahid, 12 tentara asing tewas dalam serangan itu. Taliban dikenal sering melebih-lebihkan jumlah korban yang tewas dibandingkan kenyataan yang ada.

Kepala polisi provinsi Sayedchail juga menyalahkan Taliban atas serangan itu dan mengatakan mereka sekarang tengah mencari pihak yang merencanakannya. Situasi keamanan di dan sekitar Kunduz semakin memburuk dalam dua tahun terakhir. 1,5 tahun lalu, tiga tentara militer Jerman tewas dalam serangan bom bunuh disi di pusat kota Kunduz. Pakar di bidang keamanan juga melaporkan semakin bertambahnya pengaruh Taliban di provinsi wilayah utara. Walau pun demikian, pertempuran secara langsung dan jumlah serangan yang jauh lebih banyak tetap terjadi di wilayah selatan dan timur Afghanistan.

Sementara itu, seorang pengusaha warga negara Jerman dan Afghanistan yang diculik dua minggu yang lalu di Kabul telah bebas. Dinas Rahasia Afghanistan membebaskan pria tersebut Kamis pagi (07/08) waktu setempat dan menangkap tiga orang yang diduga sebagai pelaku penculikan. Para penculik dikabarkan menuntut uang tebusan sebesar tiga juta Dolar Amerika.

Kementerian Luar Negeri Jerman di Berlin membenarkan berita bebasnya pengusaha tersebut. Saat ini ia masih berada di Afghanistan dan berada dalam kondisi yang cukup baik. Dalam konferensi pers di Kabul, wakil pimpinan Dinas Rahasia Abdullah Laghmani mengatakan mereka memperoleh informasi tentang keberadaan korban penculikan Rabu (06/08).

Pengusaha yang diperkenalkan dengan nama Asisullah dalam konperensi pers tersebut mengatakan, para penculik mengancam jika uang tebusan tidak diserahkan maka mereka akan memotong satu tangan dan satu telinganya. Warga Jerman yang menjadi korban penculikan semakin sering terjadi di Afghanistan. Setidaknya enam warga Jerman telah diculik di Afghanistan semenjak awal tahun 2007. (vlz)