Buruh Pendatang Jadi Sasaran Penembakan
6 Januari 2012Kepolisian Daerah Aceh menggelar operasi pengamanan di sejumlah lokasi hunian pendatang. Ini dipicu oleh aksi penembakan misterius yang kembali menyasar para pekerja dari luar Aceh. Juru Bicara Polda Aceh Gustav Leo mengungkapkan, langkah khusus ini dilakukan dengan patroli di perumahan warga.
“Karena sasarannya kebetulan pendatang, kami juga sudah melakukan pengamanan optimal para pekerja yang lain. Kami identifikasi beberapa lokasi beberapa tempat yang kebetulan sedang melaksanakan beberapa pembangunan di wilayah Aceh," ungkapnya.
Lebih lanjut, operasi pengamanan dilakukan polisi bersama militer.
Kamis malam (04/01) terjadi aksi penembakan oleh orang tidak dikenal terhadap tiga pekerja bangunan asal Semarang, Jawa Tengah, di kawasan Aceh Besar.
Rangkaian penembakan terhadap pekerja pendatang sebelumnya juga terjadi di Bireuen dan di Aceh Utara sejak malam tahun baru, dan berlanjut hingga Kamis malam. Tiga orang tewas dalam dua kejadian terpisah ini.
Polisi menyimpulkan, rangkaian penembakan ini dilakukan oleh kelompok yang sama. Namun sejauh ini belum ada pelaku yang berhasil ditangkap. Juru Bicara Polda Aceh Gustav Leo juga menolak spekulasi, motif penembakan itu terkait dengan akan digelarnya pemilihan kepala daerah pada Februari mendatang.
Maraknya Kekerasan dengan Senjata Api di Aceh
Sepanjang tahun 2011 tercatat 40 kasus kekerasan menggunakan senjata api terjadi di Aceh. 26 diantaranya telah terungkap. Namun belasan kasus termasuk yang terjadi belakangan, belum terkuak.
Meski belum berhasil mengungkap motif kekerasan itu, namun polisi menyoroti masih banyaknya peredaran senjata api di bekas wilayah konflik tersebut. Sejak tahun 2009 tercatat ada 800 pucuk senjata api dari masyarakat yang dikumpulkan polisi. Ini hampir setara dengan jumlah senjata api yang dikumpulkan dari Anggota Gerakan Aceh Merdeka pasca kesepakatan damai 2005 lalu.
Pengamat sosial dan keamanan Aceh, Teuku Ardiasyah memastikan meski sasarannya pekerja pendatang, penembakan itu tidak berkaitan dengan etnis tertentu. Ia melihat setidaknya ada 3 hal besar yang mungkin mendasari aksi kekerasan tersebut. Diantaranya terkait terorisme dan kepentingan di seputar Pilkada.
“Bukan hanya sekedar penundaan Pilkada, tapi juga bagaimana pengamanan Pilkada itu, bagaimana polisi dibutuhkan sumber daya yang lebih besar. Kapolda Aceh di Bulan September itu pernah meminta penambahan pasukan dengan alasan pengamanan Pilkada, hampir seribu orang, alasan ini kan menurut saya butuh justifikasi yang cukup kuat karena di bulan-bulan itu tidak ada eskalasi kekerasan. Yang ketiga soal bisnis, penguasaan sumber sumber bisnis, misalnya teror pekerja galian di Bireuen kemarin, polisi mengatakan ini soal bisnis, nah soal bisnis apa itu harus semua diungkap oleh polisi.”
Sejak rangkaian penembakan terjadi, tercatat puluhan pekerja pendatang, yang umumnya berasal dari pulau Jawa, sudah dipulangkan untuk sementara waktu oleh perusahaan yang mendatangkan mereka ke Aceh.
Zaki Amrullah
Editor: Setyarini