Clinton Kunjungi Laos
11 Juli 2012Hari Rabu (11/7) Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton tiba di ibukota Laos, Vientiane. Dengan begitu, Clinton merupakan menlu Amerika Serikat pertama yang mengunjungi Vientiane sejak 57 tahun terakhir ini.
Agenda lawatan terutama mengenai dampak perang Vietnam, di antaranya menyangkut "Agent Orange", bahan kimia yang digunakan pasukan AS saat melancarkan serangannya pada perang Vietnam. Dampak dari Agent Orange masih terlihat hingga saat ini.
Selain isu tersebut, Clinton diperkirakan juga akan membicarakan isu bom-bom yang belum meledak dari saat perang itu. Tema lainnya terkait proyek kontroversial bendungan di sungai Mekong.
Hubungan antara AS dan Laos cukup lama kurang bagus. Saat perang Vietnam, AS menjatuhkan bom juga di negara tetangga Laos untuk menghancurkan jalur logistik yang digunakan Vietnam Utara saat itu.
Menurut perkiraan, sekitar 50.000 orang tewas dan cedera dalam serangan-serangan AS tersebut. Washington menuduh Laos menangkapi serdadu-serdadu Amerika yang dinyatakan hilang. Pada tahun-tahun terakhir, kedua negara melakukan pendekatan dan pada tahun 2004, Amerika melakukan normalisasi hubungan dagangnya dengan Laos.
Menlu Clinton dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Laos, Thongsing Thamavong dan Menlu Thongloun Sisoulith yang mengundang Clinton tahun 2012 untuk datang ke Laos. Tahun 1955 menlu AS terakhir yang mengunjungi Laos adalah John Foster Dulles. Laos saat itu masih merupakan negara monarki.
Christa Saloh-Foerster (afp,dpa)
Editor : Agus Setiawan