150709 CIA Affäre
15 Juli 2009Banyak yang masih belum jelas tentang program rahasia CIA ini, tetapi beberapa hal sudah diketahui dengan pasti. Program ini dibuat atas perintah Mantan Presiden AS George W. Bush, tidak lama setelah serangan 11 September 2001. Pemerintahan Bush ingin mencari jalan untuk membunuh atau menangkap pimpinan kelompok al Qaida. Direncanakan sejumlah kelompok kecil yang terdiri dari agen-agen dinas rahasia CIA dan pasukan militer dikirim ke Afghanistan untuk “menanamkan peluru di kepala” para teroris kelas atas, demikian dikatakan seorang mantan agen rahasia.
Sebuah sumber lain mengatakan, program ini berkaitan dengan perbedaan jarak serangan ke sasaran, antara 50.000 kaki atau 2 kaki. 50.000 kaki adalah jarak yang diambil pesawat tak berawak, yang dipakai untuk mengejar teroris. Tetapi pesawat ini tidak dapat dipakai di wilayah yang padat penduduknya karena ada risiko juga terbunuhnya warga sipil di wilayah sasaran. Program rahasia ini diitujukan untuk memungkinkan serangan yang lebih tepat. Namun ini hanya teorinya. Program ini tampaknya tidak pernah dijalankan.
Menurut informasi dari Harian “New York Times“ program rahasia ini tidak pernah lolos tahap awal karena terlalu banyak pertanyaan yang muncul, dari segi logistik, hukum dan diplomatis. Bagaimana cara menutupi peranan AS dalam aksi pembunuhan semacam ini? Apakah sekutu harus diberi informasi atau apakah mereka akan menggagalkan serangan ini? Apakah tindakan seperti ini melanggar hukum internasional dan hukum AS sendiri?
Walaupun tidak pernah dijalankan, program tidak pernah benar-benar menghilang. Perwakilan CIA dan beberapa anggota Partai Republik beranggapan bahwa kongres memang tidak perlu diberitahu tentang program ini, karena hanya sampai tahap perencanaan. Namun pihak Demokrat mempunyai pendapat yang beda. Senator Dieane Feinstein dari Partai Demokrat menjelaskan: “Kalau komisi dinas rahasia di parlemen diberi informasi, mereka dapat mengawasi program ini dan meminta laporan secara berkala. Tetapi kami tidak bisa melakukan hal ini karena tidak diberi tahu apa-apa.”
Ada laporan yang simpang siur tentang keterlibatan Mantan Wakil Presiden AS Dick Cheney dalam kasus ini. Berbagai media melaporkan, Cheney dengan jelas memerintahkan CIA untuk tidak memberi informasi apa pun kepada Kongres tentang program rahasia ini. Namun Mantan pimpinan CIA Mike Hayden sekarang mengatakan, Cheney tidak pernah memintanya untuk merahasiakan program ini dari Kongres.
Masih ada satu hal lagi yang jadi pertanyaan. Mengapa pimpinan baru CIA Leon Panetta baru sekarang tahu tentang program ini. Senator Sheldon Whitehouse dari kubu Demokrat: ”Saya tidak senang dengan kenyataan bahwa pimpinan CIA tidak tahu apa-apa tentang program ini selama berbulan-bulan. Seharusnya ada sebuah pertemuan, di mana Panetta bertanya: Ok, saya pimpinan baru disini, apa yang harus saya ketahui? Apa yang bisa menyebabkan masalah bagi kita?”
Kasus penyingkapan program rahasia CIA dan aksi-aksi anti teror lainnya di pemerintahan Bush memberi tekanan kepada Presiden Obama. Ia harus menyelidiki warisan politik pendahulunya dengan lebih teliti. Sampai sekarang Presiden Barack Obama tidak bereaksi tegas terhadap kasus penyingkapan terbaru ini. Menurut beberapa pengamat, Obama mungkin tidak selalu bisa menjalankan motonya, yaitu selalu melihat ke depan, bukan ke belakang.
Sabine Müller / Anggatira
Editor: Hendra Pasuhuk