1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Dukungan terhadap Taliban Semakin Menguat

29 November 2007

Dalam lima hari terakhir tercatat tiga serangan bunuh diri di ibu kota Kabul dengan memakan banyak korban. Juga lebih dari seratus tewas dalam kontak senjata di berbagai tempat.

https://p.dw.com/p/CUhf
Tentara Taliban di Povinsi ZabulFoto: AP

Zemari Baschari, juru bicara Kementrian Dalam Negeri di Kabul setiap hari harus mengumumkan tentang situasi di Afghanistan. Biasanya berkisar tentang jumlah korban di berbagai kawasan pertempuran atau tentang para dalang serangan bunuh diri yang hampir setiap hari terjadi.

Serangan-serangan dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan bahwa baik Taliban maupun Al Qaida masih tetap ada, bahkan semakin menguat. Serangan mereka tidak hanya terbatas di daerah selatan dan timur Afghanistan, tetapi juga dilakukan di Kabul dan di berbagai provinsi di utara dan barat Afghanistan.

Taliban dan para pendukungnya telah kembali beraksi di seluruh Afghanistan. Guru, polisi, dan orang-orang yang dianggap sebagai mata-mata pemerintah termasuk dalam daftar korban serangan bom dan serangan bunuh diri.

Perlengkapan persenjataan modern, dana keuangan dan anggota militernya tampaknya tidak kurang sedikitpun. Bahkan mereka mendapat dukungan dari banyak polisi dan tentara yang tidak merasa puas dengan perkembangan di Afghanistan.

Pembelotan polisi dan tentara Afghanistan ke kelompok Taliban bukan hal baru. Gaji petugas keamanan Afghanistan kecil dan perlengkapan senjatanya tidak memenuhi standar. Dengan gaji hanya 50 sampai 100 dolar per bulan yang sering tidak dibayar tepat waktu, mereka kehilangan motivasi untuk menghadapi musuh yang setiap harinya semakin kuat dan brutal.

Padahal mereka tidak harus membayar sewa rumah dan menanggung keluarga. Tindakan ilegal akhirnya menjadi jalan alternatif untuk para polisi dan tentara Afghanistan ini. Seperti diungkapkan oleh seorang pakar mengenai Afghanistan, Fahim Daschti:

"Rakyat sudah sejak lama tidak lagi mempercayai aparat keamanan negara maupun lembaga pemerintahan. Bila terjadi sengketa mereka lebih berpihak pada para pejuang Taliban dan para Mullah daripada berkonsultasi dengan atasan mereka. Mereka tahu, para pejabat hanya melindungi orang-orang yang bisa membayar uang suap lebih banyak.“

Tetapi pemerintahan Kabul menolak pernyataan seperti itu. Mereka menutup mata dari kenyataan di Afghanistan. Selama ada dukungan dari negara-negara Barat, para penguasa di Kabul tenang-tenang saja. Amerika Serikat dianggap sebagai partner. Kepuasaan Amerika lebih penting daripada kepuasan warga Afghanistan. Dan ini bukanlah pemecahan masalah yang semestinya.

Warga Afghanistan merasa diabaikan oleh pemerintah mereka dan tidak yakin lagi akan kemampuan pemerintah, termasuk juga terhadap kekuatan militer Amerika dalam mengatasi permasalahan dengan Taliban. Dikhawatirkan dukungan kepada Taliban semakin lama akan semakin kuat.