1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ex-Taliban Ditunjuk sebagai Gubernur Distrik Afghanistan

8 Januari 2008

Mullah Abdul Salam bukan saja telah bertukar pihak, pemerintah Afghanistan membalas jasanya dengan menunjuk dia sebagai gubernur.

https://p.dw.com/p/CmfL
Seorang tentara Afghanistan di Musa Kala pertengahan Desember 2007.Foto: picture-alliance/ dpa

Keputusan pemerintah Kabul ini begitu spektakuler, sehingga awalnya sulit dipercaya. Namun Humayun Hamidzada, juru bicara Presiden Afghanistan Hamid Karsai mengkonfirmasi berita itu.

"Ini bukan desas desus, melainkan kenyataan. Mullah Salam telah ditunjuk sebagai gubernur Musa Kala. Hal ini sesuai dengan kebijakan pemerintah Afghanistan. Presiden sudah dari awal menyampaikan ajakan untuk bergabung kepada semua bekas Taliban, yang telah menerima konstitusi dan ingin berpartisipasi dalam proses politik yang damai.“

Di masa kekuasaan Taliban di Afghanistan, Mullah Abdul Salam menjabat sebagai gubernur Provinsi Uruzgan. Belakangan, ia menjadi pemimpin Taliban di Musa Kala, sebuah kawasan penting secara strategis maupun politis, di dekat markas Taliban dan provinsi Helmand yang rawan perdagangan heroin.

Satu-satunya gencatan senjata, yang disepakati dengan pihak pasukan ISAF dari Inggris di kawasan itu, gagal tahun lalu. Taliban merebut kembali kawasan Musa Kala dan mendudukinya selama 9 bulan.

Satu bulan yang lalu, militer Afghanistan berhasil merebut kembali Musa Kala dari kelompok Taliban. Kemenangan itu dicapai berkat bantuan Mullah Salam, mendadak Mullah Salam bertukar pihak. Hal ini dilakukannya persis sebelum Taliban melancarkan sebuah aksi besar untuk menyerang militer Afghanistan.

Kini pemimpin Taliban terkemuka itu ditunjuk sebagai pejabat pemerintahan Afghanistan. Juru bicara presiden, Humayun Hamidzada menegaskan:

“Mullah Salam memainkan peranan penting dalam pembebasan Musa Kala dari elemen-elemen teroristis dan dalam pembentukan pasukan dari suku-suku dan kelompok-kelompok di sana. Ia berada di sana untuk melayani masyarakat dan mendapat dukungan dari pemerintahan dan rakyat.”

Sejumlah pengamat menilai tindakan pemerintah Afghanistan ini merupakan propaganda untuk menggugah dukungan rakyat.

Namun para pengamat Barat juga melihat kontradiksi besar. Apalagi akhir Desember 2007, dua orang diplomat dari PBB dan Uni Eropa diusir oleh pemerintah Kabul dengan alasan mengadakan hubungan dengan Taliban.

Selama ini, Presiden Afghanistan Hamid Karsai berulang kali mengupayakan dialog dengan kelompok Taliban. Namun langkah yang diambilnya sering membuat bingung pihak-pihak Barat.

Bagaimanapun juga pasukan Internasional ISAF dan pemerintah Afghanistan menilai kemenangan atas kelompok Islam radikal di Musa Kala dan Helmand sebagai sukses besar untuk tahun 2007. Tahun di mana Taliban melakukan serangan yang paling gencar sejak mereka digulingkan dari pemerintahan. Serangan-serangan yang menelan banyak korban itu.