Gerhana Matahari Ciptakan Cincin Api di Langit Asia

Jutaan manusia dari Arab Saudi,India hingga Indonesia mendapat hiburan langit berupa fenomena cincin api saat gerhana matahari total. Meski muncul hampir setiap tahun, sebaran umbra pada gerhana matahari total memiliki sudut sempit sehingga hanya bisa dilihat di tempat tertentu di permukaan Bumi. Fenomena serupa baru akan muncul di tempat yang sama dalam beberapa dekade ke depan.

Kali ini cincin api melintasi selatan kawasan Teluk Persia, Samudera Hindia, Asia Tenggara dan menghilang di utara Samudera Pasifik. "Gerhana serupa baru akan muncul 40 tahun lagi, saya kira," kata Jason Teng, warga Singapura. Selama dua menit penuh fenomena langka itu menghiasi langit Asia. Secara keseluruhan, proses terbentuknya gerhana matahari total memakan waktu lebih dari tiga jam.

Mereka yang berada di luar jalur lintasan umbra juga bisa menikmati fenomena tersebut, meski hanya berupa gerhana matahari separuh. Banyak masyarakat di New Delhi misalnya yang ingin melihat fenomena unik ini, namun kecewa lantaran tertutup awan dan polusi asap. PM Narendra Modi sampai-sampai mengeluhkan hal ini lewat akun Twitter-nya.

Di Indonesia gerhana matahari total bisa dilihat di barat Sumatra dan utara Kalimantan. Sementara warga di provinsi lain dihibur dengan fenomena gerhana parsial. Adapun di Singapura, sekolah-sekolah membebaskan murid ke luar kelas untuk menyimak peristiwa langit tersebut.

Gerhana matahari total akan muncul kembali pada Juni 2020 di kawasan Afrika dan Asia Utara. Selanjutnya fenomena langka ini bergerak semakin ke utara ketika muncul pada Juni 2012 di langit Kanada, Greenland dan Rusia. Adapun warga di Asia bisa menikmati fenomena gerhana bulan penumbral yang akan muncul pada pertengahan Januari dan awal Juni 2020. (rzn/hp - afp, rtr)