1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hanya Ilusi. Kerjasama dengan Taliban Yang Moderat

12 Maret 2009

Obama menginginkan kesuksesan di Afganistan, oleh sebab itu ia mengirimkan 17.000 tentara berikutnya, dan berencana akan berunding dengan apa yang disebut Taliban yang moderat. Politik ini sudah dijalankan Hamid Karzai.

https://p.dw.com/p/HAiJ
Foto: picture-alliance/dpa

Presiden Afganistan, Hamid Karzai kelihatan puas ketika ia berbicara tentang usulan baru AS. Ia mengatakan, Presiden AS telah bersedia untuk berunding dengan anggota Taliban yang moderat. Itu adalah kabar baik.

Menurut Karzai, pemerintahnya sudah mewakili politik ini sejak lama. Ia terbuka untuk kerjasama dengan kekuatan moderat dalam Taliban, yang bukan anggota Al Kaeda. Yang tidak aktif sebagai teroris, atau karena seruan kekuatan asing ikut mengadakan perang di negara sendiri.

Dukungan bagi Politiknya

Bild von Farzana Wahidy Hamid Karzai Afghanistan
Hamid KarzaiFoto: AP

Bagi Karzai langkah Washington tersebut sama dengan dukungan bagi politiknya. Ia telah berusaha sejak empat tahun lalu untuk berunding dengan Taliban yang moderat. Tetapi sejauh ini belum ada keberhasilan yang nyata. Taliban semakin kuat dan pertempuran dengan kelompok itu mengakibatkan semakin banyak korban. Taliban dapat menyerang sasaran kapan dan di mana saja. Akibat serangan teror yang semakin terarah, warga sipil semakin merasa takut. Misalnya, beberapa pekan lalu Taliban membunuh dua pemuda di propinsi Wardak di dekat ibukota Kabul, hanya karena mereka memberi salam kepada tentara AS di daerah kediaman mereka.

Kini, melalui perundingan dengan anggota Taliban yang moderat akan ditemukan jalan keluar dari konflik di Afganistan. Tetapi Ahmad Saidi, seorang pakar politik internasional dan masalah terorisme berpendapat, saling pengertian dengan Taliban tidak mungkin tercapai. Saidi mengatakan, "Itu tidak mungkin, terutama karena apa yang disebut kekuatan moderat Taliban sebenarnya tidak ada. Taliban bertempur terutama karena alasan ideologis. Itu adalah ideologi yang berdasarkan interpretasi mereka sendiri tentang ajaran Islam.“

Taliban Yang Moderat?

Afghanistan Polizei auf Patrouille
Polisi Afganistan sedang berpatroliFoto: AP

Jika Taliban yang moderat maksudnya kekuatan yang tidak menjadi anggota Taliban karena alasan ideologis, maka yang terpenting bukan perundingan. Demikian dikatakan para pakar. Pemerintah harus menyingkirkan terlebih dahulu semua penyebab mengapa mereka menggabungkan diri dengan musuh atau Taliban.

Ketidakpuasan dengan pemerintahan Karzai ternyata memang sangat besar. Alasannya macam-macam. Pengangguran sangat tinggi. Sejumlah besar warga Afganistan tergantung pada bantuan pangan agar dapat hidup. Keadaan keamanan semakin memburuk dari hari ke hari, dan jumlah warga sipil yang menjadi korban terus meningkat. Beberapa gubernur memerintah seenaknya dan sama sekali tidak memperhatikan undang-undang.

Upaya Karzai

Tetapi Karzai tidak mempedulikan penyebabnya. Pertama-tama ia meminta dukungan lebih besar dari negara-negara donor. Selain itu ia juga berusaha memecah Taliban, yaitu dengan membedakan antara warga Afganistan dan bukan Afganistan. Menurut pakar Taliban Antonio Giustozzi ini perhitungan yang salah.

Mullah Mohammed Omar
Pemimpin Taliban, Mullah Mohammed Omar yang gambarnya jarang ditemukanFoto: AP

Membeda-bedakan antara Taliban yang Afganistan dan yang Pakistan tidak berdasarkan apapun. Menurutnya, hanya ada satu gerakan, dan semua anggota menerima sang pemimpin Mullah Omar. Giustozzi yang telah menulis sejumlah buku tentang Taliban dan menjadi anggota staf pengajar di sekolah tinggi ternama, London School of Economics and Political Science atau LSE melihat perlawanan Taliban sebagai bagian gerakan Jihad internasional.

Pakar Taliban dari Afganistan, Wahid Mudjda memiliki pendapat serupa. Ia mengatakan, "Taliban menuntut AS untuk menarik pasukannya dari Afganistan, Irak dan Arab Saudi. Selain itu mereka juga menuntut AS agar menghentikan dukungan bagi Israel. Semua itu menunjukkan kedekatan mereka dengan kelompok-kelompok lain di luar Afganistan, terutama Al Qaeda.“ Yang jelas, Mudjda dan sejumlah pakar Afganistan lainnya beranggapan, perundingan dengan Taliban tidak akan menghasilkan perdamaian di Afganistan dan kawasan tersebut. (ml)