Hari Besar Andy Warhol, Pelopor Pop-Art AS
6 Agustus 2008Ia selalu nampak malu-malu, kurang percaya diri, sepertinya ketakutan - sifat yang sering membuat para reporter gemas. Sebab, Warhol hanya mempunyai tiga jawaban standar, bisa: „…iya.“ namun seringnya… "...tidak…" dan kadang-kadang…"…saya belum memikirkannya.”
Ketiga jawaban tersebut tidak pernah memberikan kejelasan, apa yang sebetulnya ia maksud. Sebab Warhol memang dikenal menyukai hal yang membingungkan – itupun jika menyangkut biografinya. Kadang ia mengatakan ia lahir pada tahun 1930 atau 1933. Yang pasti, Andrej Warhol, demikian nama aslinya, adalah putra dari keluarga imigran asal Slowakia dan lahir pada tanggal 6 Agustus 1928 di Pittsburgh Pennsylvania. Tapi memang, usia baginya adalah tema yang menyenangkan. Di tahun 1981 saat ia hampir berusia 53 tahun, ia menyebut dirinya sudah tua:
"Saya sudah tua. Mereka memanggil saya kakek. Betul."
Namun siapa yang dimaksud Warhol dengan mereka, tidak ada yang tahu. Mungkin lingkungan seniman New York, di mana ia menjadi bintang dan orang-orang sering mengundangnya sebagai bintang tamu.
"Jika Anda pergi ke sebuah pembukaan galeri atau pameran dan ada Andy, wow, itu luar biasa." Demikian kenang Christophe von Hohenberg, seorang fotografer New York.
Sejak pertengahan tahun 60an, nama Warhol, yang memulai karirnya sebagai dekorator etalase dan desainer grafis, sudah terkenal sebagai pelukis, desainer dan sutradara. Namun ia terkenal sebagai Andy. Sebuah hasil karya hidup. Dengan memakai rambut palsu berwarna perak, memakai kosmetik untuk menutupi noda kelainan pigmen di kulit dan kacamata.
Apa yang ia lukis selalu menjadi sumber isnpirasi. Seperti kaleng sop, botol coca-cola, lambang Dollar. Semua benda untuk kebutuhan sehari-hari dijadikan benda yang pantas dipajang di museum. Namun, ia tidak pernah bersedia untuk menceritakan resep kesuksesan melukis tokoh-tokoh seperti Marilyn Monroe, Mao Tse Tung atau Jackie Kennedy. Seperti biasa, ia dengan singkat mengatakan:
"Oh, saya hanya mencoba membuat orang-orang kelihatan bagus."
Elemen kebanalan dan keanggunan yang menjadi unsur penting dalam karya Warhol dan menghasilkan semacam kesimbangan. Demikian tutur kurator galeri New York Ronald Feldmann. Studio milik Warhol di New York, "Factory", menjadi pusat inspirasinya dan tempat berkumpul seniman New York. Studio tersebut juga menjadi target penembakan tokoh pembela emansipasi perempuan radikal Valeria Solana. Ia mencoba membunuh Warhol di tahun 1968. Warhol selamat, namun luka-luka berat.
Walaupun demikian, sampai akhir hidupnya, ia selalu menunjukkan dirinya seperti mesin. Tidak beremosi dan fungsional saja. Warhol menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 22 Februari 1987 akibat kegagalan operasi kantong empedu. Namun, ia tetap bersama kita:
"Jika kita membayangkan, ia duduk di atas sana, ia akan menikmatinya. Karena orang-orang masih membicarakannya."
Demikian Roy Lichtenstein, seorang seniman pop-art sekaligus saingan Warhol, yang meninggal tahun 1997. (an)