Hari ke-11: Menunggu Sihir Ronaldo
Portugal menjaga peluang lewat gol di menit-menit terakhir. Sementara Belgia memastikan tiket ke babak perdelapan final. Dan Aljazair buat kejutan dengan membenamkan Korea Selatan.
Ronaldo dan Portugal Jaga Peluang
Jagad sepakbola masih menantikan sihir Christiano Ronaldo yang juga belum muncul selama Piala Dunia kali ini. Setelah hasil imbang melawan Amerika Serikat, bintang Real Madrid itu punya satu kesempatan terakhir untuk membuktikan ketajamannya, yaitu saat laga melawan Ghana. Jika menang, Portugal menjaga peluang tipis buat lolos ke babak selanjutnya.
Tandukan Varela
Amerika Serikat yang sempat memimpin nyaris tidak mempercayai nasib sial yang membekap di penghujung laga. Ketika asa pendukung Portugal nyaris sirna, Varela muncul dan mencetak gol yang menyamakan kedudukan di menit terkhir. Pelatih Paulo Bento pun bisa menghela nafas
Euforia Sepakbola di Amerika Serikat
Banyak cibiran terlontar dari media AS ketika Jürgen Klinsmann menihilkan peluang timnya menjuarai Piala Dunia. Namun setelah dua laga di babak penyisihan grup, cibiran tersebut berubah menjadi euforia. Usai ditahan imbang Portugal, Amerika Serikat berpeluang besar buat lolos ke babak perdelapan final.
Misi Klinsmann
Jürgen Klinsmann punya banyak alasan buat berpuas diri. Timnya yang banyak diragukan, mampu membuat kejutan dengan permainan kolektif dan disiplin tinggi. Kini sang pelatih harus melakoni laga penentuan melawan tim yang pernah menjadi rumahnya, Jerman. Klinsmann pernah membawa Die Mannschaft menjadi juara ketiga di Piala Dunia 2006.
Belgia Amankan Tiket Perdelapan Final
Di hadapan 74.000 penonton di Maracana, Belgia dan Rusia bertarung dalam laga yang berlangsung panas. Skuad Mark Wilmots tampil lebih menyerang, namun Rusia yang bertahan justru mampu menghasilkan sejumlah peluang emas. Dengan kemenangan ini Belgia dipastikan menghindari Jerman, jika die Mannschaft menjuarai grup G.
Skandal Keputusan Wasit
Bek Belgia, Toby Alderweireld sempat mendapat tackle keras dari Maxim Kanunnikov sesaat jelang turun minum. Namun wasit asal Jerman, Felix Brych memilih mengabaikan protes Alderweireld. Kontroversi ihwal keputusan Brych menjadi yang teranyar dari serangkaian skandal wasit di Piala Dunia kali ini.
Sihir Wilmots
Bekas pemain Schalke yang kini menukangi Belgia, Marc Wilmots, selama di putaran final terbukti ampuh dalam pergantian pemain. Dua kali ia menyelamatkan timnya dengan memasukkan darah segar ke lapangan. Terakhir kehadiran Kevin Mirallas mempertajam serangan-serangan Belgia yang berujung pada kelahiran gol penentu.
Aljazair Perketat Persaingan di Grup H
Setelah kemenangan Belgia atas Rusia, posisi kedua di klasemen grup H terbuka untuk diduduki oleh tim-tim yang lain. Aljazair dan Korea Selatan berpeluang besar menguntit Belgia ke babak perdelapan final jika berhasil menang di laga terakhir.
Empat untuk Keabadian
Tak terlupakan kiprah Aljazair menaklukkan Jerman 2:1 di laga pembuka Piala Dunia 1982 di Spanyol. Kini tim berjuluk Ksatria Padang Pasir itu menorehkan catatan manis lain dengan melesakkan 4 gol ke gawang Korea Selatan. Belum pernah ada satu pun tim Afrika yang pernah mencetak empat gol sekaligus dalam satu pertandingan dalam sejarah Piala Dunia.