Hawa Dingin Ancam Tunawisma
6 Februari 2012Di seluruh Jerman jumlah tunawisma diperkirakan lebih dari 250 ribu orang. 20 ribu di antaranya tinggal secara permanen di pinggir jalan. Dan suhu minus yang ekstrim di bawah 20 derajat celcius seperti saat ini, amat membahayakan tunawisma. Meskipun suhu amat dingin baru sekitar 1 minggu sampai ke Jerman, sudah beberapa orang yang meninggal.
Di seluruh Eropa diperkirakan jumlah korban tewas akibat serangan suhu amat dingin lebih dari 290 orang. Dan gelombang suhu amat dingin masih bertahan sampai beberapa hari mendatang. Oleh karena itu sejumlah organisasi bantuan seperti Caritas menawarkan tempat tinggal darurat berupa ruang atau tenda dengan pemanas ruangan. Setiap orang dapat masuk, dengan syarat memilki kartu tanda pengenal. Tapi ada juga tempat menginap yang lebih nyaman, dimana tunawisma dapat tinggal lebih dari satu malam. Misalnya di Rumah Sebastian, tempat Marcel menginap. Dengan usia 18 tahun, Marcel adalah yang termuda dari sekitar 50 tunawisma di kota Bonn. Agar dapat masuk ke rumah ini orang harus mendapat surat ijin.
Surat ijin untuk mendapat tempat tidur di asrama tunawisma misalnya diperoleh dari jawatan sosial kota. Dikatakan Marcel yang beberapa hari lalu kehilangan tempat tinggalnya dan takut tinggal di jalan, tidak sulit mendapatkan surat ijin itu. Tapi Marcel juga tahu mengapa banyak tunawisma yang tidak mau pergi ke rumah penampungan tunawisma: „Karena mereka tidak mau kehilangan harga diri. Saya dulu juga demikian. Saya tidak mau sekalipun masuk ke rumah tunawisma. Tapi saya tidak punya pilihan lain."
Banyak Tunawisma Enggan ke Penampungan
Selain itu rumah penampungan tunawisma punya peraturan ketat. Tidak boleh minum alkohol, tidak boleh ada narkoba. Siapa yang melanggarnya mendapat sanksi langsung, dilarang masuk rumah penampungan. Selain itu juga banyak terjadi kasus pencurian. Di rumah tunawisma banyak yang memiliki masalah dengan alkohol dan obat bius. "Saya juga harus memperhitungkan uang saya dicuri. Itu lebih buruk dari tinggal di jalanan," kata Marcel. Namun dalam suhu dingin ekstrim seperti sekarang ia hanya bisa memilih pergi ke rumah tunawisma atau membeku di pinggir jalan.
Kesediaan Membantu yang Besar
Banyak tunawisma tidak mau dibantu. Hal itu juga banyak dilaporkan organisasi bantuan yang pada saat hawa dingin ekstrim melakukan jadwal tugas khusus. Mereka menyediakan nomor telefon darurat dimana warga dapat menelefon untuk memberi informasi adanya tunawisma yang tidur di pinggir jalan. Di sejumlah kota seperti Köln dan Essen, malam hari para petugas bantuan melakukan apa yang disebut jalan dingin untuk memeriksa kasus-kasus darurat, yakni menyusuri jalan-jalan di kota mencari tunawisma yang kedinginan. Teh dan sup hangat yang dibawa petugas bantuan sangat diterima oleh para tunawisma, juga baju hangat dan selimut.
Di Berlin dan Frankfurt bahkan ada bus dingin keliling yang mengumpulkan para tunawisma dan membawa mereka ke rumah penampungan. Selain itu warga juga diminta menyumbang pakaian hangat dan selimut untuk para tunawisma. Namun banyak tunawisma yang lebih memilih tidur di emper rumah dalam suhu minus hampir 20 derajat celcius.
Miriam Klaussner/Dyan Kostermans
Editor Hendra Pasuhuk