1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Holocaust: "Bertindaklah Jika Melihat Antisemitisme"

20 Januari 2023

Dani Dayan, Direktur Monumen Peringatan Holocaust Yad Vashem di Israel, memperingatkan tentang gelombang antisemitisme di dunia. Kepada DW, dia mengatakan tragedi sejarah berawal dari ketidakpedulian.

https://p.dw.com/p/4MQaE
Dani Dya, DIrektur Tugu Peringatan Yad Vashem
Dani Dya, DIrektur Tugu Peringatan Yad VashemFoto: Alex Kolomoisky/Yad Vashem

Antisemitisme sedang menguat "di seluruh dunia,” kata Dani Dayan. Sejak satu setengah tahun terakhir ini pria berusia 67 tahun itu mengepalai Yad Vashem, pusat peringatan Holocaust terbesar di dunia.

Kebencian terhadap Yahudi yang meningkat di dunia, kata dia dalam wawancara dengan Christoph Strack untuk DW, mendorongnya mewanti-wanti para kepala negara dan kepala pemerintahan.

"Jika kalian melihat antisemitisme, maka bertindaklah segera. Jangan menunda. Karena jika dibiarkan, antisemitisme bisa mencapai dimensi luar biasa dan mustahil untuk memadamkannya.”

Latar belakangnya sebagai tokoh politik gerakan pemukim Yahudi, saat ini tidak lagi memainkan peran, kata dia. Sejak diangkat sebagai Direktur Yad Vashem, Dayan mengaku membangun "tembok pelindung” untuk memisahkan peringatan Holocaust dari politik. Misinya saat ini adalah sesuatu yang "sakral,” ujarnya.

Antisemitisme: Mengapa Melekat Begitu Kuat?

Waspadai perkembangan politik berbahaya

Meski ada fenomena menguatnya antisemitisme di banyak negara, Dayan menepis perbandingan dengan dekade 1930an, ketika gerakan Nasional Sosialis-NAZI pimpinan Adolf Hitler merebut kekuasaan di Jerman dan membantai jutaan warga Yahudi.

"Situasinya kini sangat jauh berbeda dari masa lalu,” kata dia. Berbeda dengan 80 tahun lalu, imbuhnya, kita kini mengetahui apa yang bisa berkembang dari awal yang berbahaya, dan apa yang bisa terjadi.

"Generasi zaman dulu tidak menyangka kemungkinan, bahwa orang yang membakar buku atau sinagoga, juga akan bisa membakar manusia,” tuturnya. Di zaman sekarang, kita mengetahui, bahwa hal tersebut bisa berkembang sangat jauh dan bisa membakar orang. ”Itu sebabnya kita memiliki tanggung jawab besar memerangi antisemitisme, rasisme, dan xenofobia. 

Berpacu melawan waktu

Peringatan sejarah tidak mudah, terlebih ketika saksi sejarah dan korban Holocaust kian sedikit. Saat ini tinggal tersisa segelintir dari mereka yang mampu mengisahkan masa lalu secara langsung kepada generasi muda. Dayan memandang jauh ke masa depan, di saat tidak ada lagi saksi sejarah Holocaust yang masih hidup.

"Jika masanya sudah datang, maka mereka yang menyangkal atau menganggap remeh Holocaust akan makin banyak bermunculan. Mereka yakin bahwa giliran kelompoknya telah tiba,” kata dia. Sebabnya dunia "berpacu dengan waktu” untuk mengingat dan memerangi kebencian terhadap Yahudi. 

Dayan melihat peringatan Holocaust sebagai "instrumen paling efektif dalam memerangi antisemitisme.” Yad Vashem tidak lagi berusaha "mendidik ulang orang yang bersikap antisemitisme, tapi mengajari manusia berhati baik tentang bagaimana melawan antisemitisme.”

Pertemuan puncak di Berlin

Dalam lawatan pertamanya selama dua hari di Jerman pada 22 Januari mendatang, Dayan dijadwalkan bertemu dengan Presiden Frank-Walter Steinmeier dan Kanselir Olaf Scholz. Dia juga akan berbicara dengan Menteri Keuangan Christian Lindner, petinggi Partai Hijau dan juga pemimpin oposisi, Friedrich Merz.

Kunjungannya ke Jerman memenuhi undangan Presiden Bundestag, Baerbel Bas, yang berkunjung ke Israel pada April 2022. Bas menjadi pejabat tinggi Jerman pertama yang ikut serta dalam seremoni peringatan Holocaust di parlemen Israel.

Atas kehormatan itu, Bas mengajak Dayan membuka pameran mengenang para korban tragedi Holocaust di parlemen Jerman pada 27 Januari mendatang.

Dayan antara lain juga ingin berkunjung ke Monumen Peringatan Holocaust dan Museum Yahudi di Berlin, sebelum menerima audiensi dengan masyarakat Yahudi di ibu kota. Perjalanannya itu diniatkan untuk "tetap mengobarkan api peringatan Holocaust.” Supaya kejadian serupa jangan sampai terulang lagi, bukan hanya terhadap warga Yahudi melainkan juga warga lainnya.

(rzn/as)