1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KesehatanIndia

India Deteksi Kasus Suspek Mpox Pertama

9 September 2024

Seorang pasien laki-laki muda diidentifikasi sebagai suspek kasus Mpox pertama di India. Kementerian Kesehatan India sebut laki-laki itu telah melakukan perjalanan dari sebuah negara yang tidak disebutkan namanya.

https://p.dw.com/p/4kPln
Jenis baru Mpox, yang dijuluki Clade 1b, pertama kali terdeteksi di Republik Demokratik Kongo.
Jenis baru Mpox, yang dijuluki Clade 1b, pertama kali terdeteksi di Republik Demokratik Kongo.Foto: Maule/Fotogramma/ROPI/picture alliance

India melaporkan kasus suspek Mpox pertama pada Minggu (09/09) dan memberikan jaminan bahwa mereka memiliki "langkah-langkah yang kuat” untuk mengatasi kasus ini, demikian menurut Kementerian Kesehatan India dalam sebuah pernyataan.

Dalam pernyataan itu disebutkan, "seorang pasien laki-laki muda, yang baru-baru ini melakukan perjalanan dari negara yang sedang mengalami penularan Mpox, telah diidentifikasi sebagai suspek kasus Mpox."

Varian baru, yang dijuluki Clade 1b, pertama kali terdeteksi di Republik Demokratik Kongo, yang kemudian mendorong Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengumumkan tingkat kewaspadaan internasional tertinggi pada 14 Agustus.

Varian baru dari penyakit ini telah menyebar ke Asia dan Eropa, tetapi hingga saat ini, belum ada kasus yang terkonfirmasi di India.

"Pasien telah diisolasi di sebuah rumah sakit yang ditunjuk dan saat ini dalam keadaan stabil,” kata kementerian tersebut, seraya menambahkan bahwa sampel-sampelnya ”sedang diuji untuk mengonfirmasi keberadaan Mpox.”

Kementerian Kesehatan India tidak mengungkapkan dari negara mana pria tersebut melakukan perjalanan.

"Negara ini sepenuhnya siap untuk menangani kasus terkait perjalanan yang terisolasi dan memiliki langkah-langkah yang kuat untuk mengelola dan mengurangi potensi risiko,” kata Kementerian Kesehatan India.

116 suspek Mpox ditemukan di Indonesia

Di Indonesia, pemerintah kembali menggencarkan pengawasan khususnya pada kelompok rentan. Dari hasil tracing, ditemukan 114 suspek Mpox.

Penemuan paling banyak dilaporkan dari DKI Jakarta yakni 45 suspek. Kabar baiknya, Kemenkes RI memastikan seluruhnya dinyatakan negatif.

"Tidak ada yang terkonfirmasi positif. Yang suspek setelah tanggal 14 bulan kemarin (Agustus) sebanyak 116, tapi semuanya negatif," ujar juru bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril kepada detikhealth pada Senin (9/9).

Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru! 

Darurat Mpox di Kongo

Sementara itu, Kongo telah melaporkan lebih dari 18.000 suspek kasus Mpox sejauh ini,  dengan setengah dari total kasus yang dilaporkan tersebut merupakan anak-anak, demikian menurut badan PBB untuk anak-anak, UNICEF.

Menurut UNICEF, sebanyak 629 orang telah meninggal dunia, dengan sebagian besar dari mereka adalah anak-anak.

Secara keseluruhan, Kongo akan menerima 200.000 dosis vaksin pada minggu ini, menurut CDC Afrika.

Otoritas Kongo mengatakan pada Sabtu (7/9) bahwa kampanye vaksinasi Mpox di Kongo diperkirakan akan dimulai pada tanggal 2 Oktober mendatang, dengan memprioritaskan tiga provinsi yang paling terkena dampak terlebih dahulu.

fr/gtp (AFP, Reuters, detikhealth)