Ingin Bahagia? Tinggalkan Kebiasaan Ini!
Tetap bahagia walaupun nasib buruk menimpa? Atau jika kegagalan demi kegagalan datang silih berganti? Itu bukan tidak mungkin. Dan itu bisa dilatih lewat kebiasaan hidup sehari-hari.
Ketergantungan
Memang setiap orang butuh hubungan dengan orang lain. Ini terutama menguntungkan jika orang butuh bantuan. Tetapi orang juga harus mampu berdiri sendiri. Karena ada masa, di mana tidak ada orang yang bisa dimintai tolong. Dan terlalu sering minta tolong menimbulkan ketergantungan, dan bisa mengganggu hubungan dengan orang lain.
Tiap hari sama
Keteraturan dalam hidup sehari-hari membantu kita secara psikis, karena menawarkan kepastian juga ketenangan. Tetapi kadang kita juga butuh perubahan, dan input atau tantangan baru, untuk merasa bahagia. Jika tiap hari menyantap makanan yang sama, lama-kelamaan juga bosan.
Terus-menerus di media sosial
Instagram, Facebook dan jejaring sosial lain kerap hanya menampilkan satu sisi saja dari hidup orang lain, misalnya hanya saat tampil keren, atau pergi berlibur ke tempat-tempat mentereng. Jika hanya ini yang kita "santap" setiap hari, kita semakin jauh dari kenyataan yang sebenarnya tidak selalu indah. Akibatnya kita semakin merasa tidak puas dengan diri sendiri atau hidup kita.
Anggap diri paling penting di dunia
Mungkin yang Anda kerjakan memang penting. Tapi sekali-kali tidak merasa "paling penting di dunia" sangat membantu mengurangi stress dan tekanan untuk selalu memberikan yang terbaik. Lagi pula bisa juga, yang Anda lakukan tidak terlalu penting bagi orang lain.
Tubuh butuh pergerakan
Ini harus dilakukan terutama bukan untuk penampilan. Sejumlah studi sudah menunjukkan, tubuh harus digerakkan demi kesehatan. Bukan berarti orang harus segera mampu berpartisipasi dalam maraton atau berolah raga seperti olahragawan profesional. Hal yang bisa dipraktekkan misalnya: jika bisa menggunakan tangga, jangan gunakan lift. Jika bisa berjalan tidak usah naik mobil, dan sebagainya.
Memainkan "peran" tertentu
Dalam hidup, orang kadang harus memainkan "peran" tertentu. Ini penting dalam bersosialisasi dan bermasyarakat, agar segalanya berjalan lancar. Tetapi sebaiknya diperhatikan untuk tidak selalu hanya memainkan peran itu. Karena kebutuhan kita sendiri tidak akan terpenuhi, dan ide-ide tidak akan berkembang. Akibatnya: tidak bahagia. (Ed.: ml/hp, sumber: Brigitte, Huffington Post.)