Ingin Dipecat? Coba Katakan Ini Kepada Bos
Berpikir dulu, baru berbicara. Itu adalah nasehat yang sangat berguna. Apalagi dalam pekerjaan. Ternyata bos "alergi" dengan sejumlah perkataan, yang bagi Anda mungkin tidak terdengar parah.
"Anda Salah!"
Mengkritik bos atau menunjukkan kesalahannya di depan orang lain bisa jadi cara tepat, jika Anda tidak ingin diundang lagi ke pertemuan, atau tidak diberi kesempatan mengutarakan pendapat. Demikian kata pakar etiket Rosalinda Oropeza Randall. Lebih baik Anda mengatakan, "Mungkin saya tidak dapat informasi tepat, tapi saya rasa..." (Foto: Norbert Lammert, Ketua Parlemen Jerman Bundestag)
"Tidak!"
Tidak selalu salah mengatakan "tidak" kepada bos. Tetapi harus diikuti penjelasan. Misalnya bos Anda sebelumnya sudah meminta Anda melakukan sebuah proyek, kemudian menambah dengan proyek berikutya, sebaiknya Anda mengatakan, "Jika Anda ingin saya melakukan proyek kedua hari ini juga, agak berat. Apakah saya sebaiknya berkonsentrasi pada proyek kedua saja?"
"Saya Tidak Bisa"
Kemampuan melakukan perintah atau permintaan bos adalah suatu hal yang sangat dihargai di dunia pekerjaan. Jika Anda mengatakan "tidak bisa", Anda memberikan kesan kurang percaya diri, atau tidak mau mencoba. Keduanya bukan kesan baik dan tidak membuat bos suka kepada Anda.
"Saya Akan Coba"
Banyak orang berpikir ini jawaban yang bisa diterima, karena Anda akan melakukannya sebaik mungkin. Tapi ini kerap buat bos merasa tidak yakin. Jika tugas diberikan, berarti bos Anda memperhitungkan, pekerjaan akan selesai. Dan biasanya dalam jangka waktu tertentu. "Bayangkan saja jika bos Anda mengatakan: Saya akan coba bayar gaji Anda tepat waktu," demikian Lynn Taylor, konsultan pekerjaan.
"Saya Sudah Berusaha Sebaik Mungkin"
Mengatakan hal ini bisa sangat merugikan. Jika Anda melakukan kesalahan, dan itulah yang terbaik yang bisa Anda lakukan, orang akan berpandangan negatif terhadap kemampuan Anda." Lebih baik jika Anda mengatakan: "Berikutnya saya tidak buat kesalahan lagi."
"Itu Bukan Tugas Saya"
Pekerjaan bisa saja berubah dari deskripsinya. Anda harus jadi bagian tim yang berfungsi. Untuk itu Anda harus fleksibel, demikian Taylor sambil menambahkan, "Selain itu, semakin banyak kemampuan yang Anda miliki, Anda akan semakin diperlukan."
"Saya Akan Pergi!"
Jika tidak setuju dengan bos, jangan mengancam akan keluar dari pekerjaan. Itu tidak profesional. Demikian kata konsultan karir Ryan Kahn. Itu malah menyebabkan bos merasa ditantang dan menganggap Anda sebagai risiko, karena bisa hengkang kapan saja.
"Itu Salah Dia, Bukan Saya!"
Saling menyalahkan bukan "jalan" yang baik. Jika Anda tidak bersalah, jelaskan dengan baik. "Bersikap bertanggungjawab sangat penting," kata Kahn. Ia menambahkan, "Jika Anda selalu menuding orang lain, bos Anda akan mulai mempertanyakan siapa yang sebenarnya salah."
"Saya Tidak Bisa Bekerja dengan Dia"
Tidak bisa "bermain" dengan yang lain tidak baik ketika Anda masih di sekolah dasar. Dan itu juga tidak baik saat Anda sudah bekerja. Jika mempekerjakan Anda, bos akan memperhitungkan bahwa Anda mampu mengatasi konflik dengan kolega, karena mengutamakan hasil pekerjaan yang baik.
"Saya Sedang Patah Hati..."
Semua orang bisa punya masalah pribadi kapan saja. Itulah saat profesionalisme Anda diuji. Demikian pakar etiket dan pekerjaan, Rosalinda Oropeza Randall. Jika sama sekali tidak bisa berkonsentrasi, Randall menganjurkan untuk minta ijin sakit, atau telepon ibu atau sahabat untuk minta dihibur.