Jepang Mulai Penghematan Energi
2 Juli 2012Pemerintah Jepang mengimbau rumah-rumah tangga dan perusahaan yang mendapat pelayanan listrik dari enam pemasok energi di Jepang bagian tengah dan barat untuk secara sukarela mengurangi pengggunaan listrik sampai 7 September sejumlah sekitar lima hingga 15 persen dari level musim panas tahun 2010.
Pemakaian energi biasanya meningkat pada musim panas karena warga menggunakan penyejuk udara (AC) untuk menghadapi suhu yang panas . Pada tanggal 23 Juli, target pengurangan tujuh persen juga akan diberlakukan di pulau Hokkaido, wilayah paling utara yang cuacanya lebih moderat. Seruan penghematan energi dilancarkan Kansai Electric Power yang meminta pelanggannya untuk menurunkan 15 persen penggunaan listrik setelah perusahaan pemasok energi itu menghentikan untuk sementara PLTU di Himeji akibat sebuah kebocoran uap.
Pemadaman listrik bergilir bila diperlukan
Laporan terakhir menyebutkan, pembangkit listrik pada PLTU itu kembali berfungsi dalam waktu 10 hari lagi. Imbauan menghemat energi bersifat sukarela, karena itu tidak akan ada hukuman bagi pelanggan pribadi dan perusahaan yang tidak memenuhi seruan. Tetapi pemerintah mengumumkan akan menerapkan pemadaman bergilir, jika permintaan energi di wilayaah terkait mencapai 99 persen.
Penghematan ini dilaksanakan saat Jepang mengakhiri masa hampir selama dua bulan tanpa reaktor atom yang berfungsi dengan mengaktifkan kembali unit 3 instalasi nuklir Oi. Sejak awal Mei, Jepang tidak mengoperasikan PLTN setelah 50 reaktor atom yang aktif ditutup untuk kepentingan pemeriksaan keamanan yang sudah dijadwalkan sebelumnya.
Jepang hadapi prediksi gempa besar
Pemerintah menunda pengaktifan kembali reaktor atom itu, karena sedang merembukkan opsi energi lain menyusul gempa bumi hebat berkekuatan 9 pada skala Richter, yang menimbulkan tsunami dan merusak sistem pendingin PLTN Fukushima. Selain itu diperkirakan, gempa bumi hebat akan kembali melanda Jepang.
Namun, pada 16 Juni lalu Perdana Menteri Yoshihiko Noda memberikan lampu hijau untuk pengaktifan kembali dua reaktor nuklir pada isntalasi Oi, di Jepang Barat, di tengah-tengah peringatan bahwa kawasan industri itu terancam kekuarangan listrik. Sebelum bencana Fukushima, PLTN itu memasok sepertiga dari kebutuhan listrik Jepang.
csf/rn/afpe/dpae/ape