1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

250509 Reax Nordkorea Atomtest

26 Mei 2009

Terkait tes rudal Korea Utara yang baru dilakukan, pemerintah Jerman mengharapkan perundingan enam negara dibuka kembali.

https://p.dw.com/p/HxbR
Di Korea Selatan digelar aksi protes menentang tes rudal Korea Utara yang baruFoto: AP

Keberangan pemerintah Jerman atas tes rudal Korea Utara sangat besar. Kementerian luar negeri Jerman menyebutnya sebagai „provokasi yang tidak bertanggung-jawab“ dan tes itu melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. Kanselir Angela Merkel mengritik keras tes rudal tersebut. Ia menuturkan:

"Kami harus mengupayakan segala sesuatu agar perundingan dimulai lagi dan segala aksi Korea Utara harus dihentikan segera.“

Yang dimaksud Merkel, membuka kembali perundingan enam negara membahas program atom Korea Utara. Disamping Korea Utara, perundingan itu melibatkan Korea Selatan, Cina, Jepang, Rusia dan Amerika Serikat. April lalu setelah Dewan Keamanan mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengecam keras tes rudal negara komunis itu, Korea Utara menyatakan tidak akan kembali ke meja perundingan. Kanselir Jerman mengharapkan Dewan Keamanan kembali mengeluarkan sebuah pernyataan tegas terhadap tes rudal yang baru dilakukan itu:

"Menurut saya, di sini seharusnya masyarakat dunia kembali menunjukkan suatu kesatuan besar. Karena waktu itu, perundingan enam negara merupakan sinyal kuat kebersatuan masyarakat dunia. Saya mengharapkan, Dewan Keamanan kembali mengeluarkan sebuah pernyataan yang menunjukkan kekompakan dunia menentang aksi Korea Utara itu.“

Namun hingga kini ajakan masyarakat dunia agar Korea Utara kembali ke meja perundingan dan mengancam akan memberlakukan sanksi terhadap Korea Utara, tidak berhasil menggerakan negara itu untuk menghentikan program atomnya. Para inspektur Badan Tenaga Atom Internasional IAEA meninggalkan Korea Utara setelah pertikaian tes rudal April lalu. Dirk Niebel, Sekjen Partai Liberal Jerman FDP menyebut tes rudal Korea Utara ibarat bermain dengan api. Ia menilai karena hubungan eratnya dengan Korea Utara, pemerintah Cinalah yang memegang peranan kunci dalam sengketa nuklir ini:

"Jika Cina bersedia menyatakan, bahwa kekuasaan keluarga Kim di Korea Utara merupakan ancaman bagi seluruh kawasan, maka kami memiliki persyaratan untuk sebuah solusi jangka panjang.“

Pemerintah Jerman akan mengupayakan agar proses perundingan enam negara dibuka lagi. Namun sampai sekarang, Korea Utara tidak menunjukkan adanya kepentingan untuk kembali ke meja perundingan. Dua minggu lalu pimpinan pemerintah Korea Utara di Pyongyang mengeluarkan pernyataan, bahwa perundingan tersebut tidak ada artinya karena sikap permusuhan Amerika Serikat.

Nina Werkhäuser / Andriani Nangoy

Editor: Ayu Purwaningsih