1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ketakutan akan Taliban Semakin Bayangi Pakistan

4 September 2008

Situasi keamanan di Pakistan memburuk dari hari ke hari. Terutama perkembangan situasi di perbatasan Afghanistan semakin mempertajam konflik, karena kawasan itu dikenal sebagai markas besar jaringan teror Al Qaida.

https://p.dw.com/p/FBIV
Patroli tentara Pakistan pada perbatasan dengan AfghanistanFoto: picture-alliance/ dpa

Jika orang-orang di ibukota Pakistan Islamabad ditanya tentang keinginan dan harapannya, kata yang sering terdengar adalah keamanan. Seperti dikatakan seorang mahasiswa

„Itu tema besar. Setiap pekan di sini lebih dari 60 orang tewas akibat serangan. Selalu akan tiba saatnya, hal itu terjadi pada kami."

Yang bersalah di sini, sehingga kaum muda sendiripun seperti mahasiswa ini merasa resah dan tidak menutup mata akan kemungkinan dirinya menjadi korban tewas adalah Taliban. Yang terkenal untuk taktik terornya di Afghanistan, mereka saat ini bahkan mengembangkan cabang resmi di Pakistan, Tehrik e- Taliban. Hal ini juga dibenarkan Ahmed Rashid, penulis tentang langkah kerja standar para ekstremis

„Sampai tahun lalu, Taliban di Pakistan, terutama melindungi Taliban Afghanistan dan Al Qaida. Apa yang sekarang kami lihat adalah mereka memiliki program sendiri. Dan itu terlihat dengan adanya Talibanisasi seluruh kawasan utara Pakistan. Ancamannya jauh lebih besar. Sekarang terdapat front ganda, Taliban di Afghanistan dan di Pakistan. Dan mereka tentu saja saling membantu."

Jika tentara Pakistan melakukan aksi melawan para ekstremis, mereka membalasnya dengan aksi berdarah, pengeboman dan serangan bunuh diri. Juga terhadap para penduduk sipil. Bagi pemerintah semakin sulit melindungi warganya sendiri. Ahmed Rashid

„Serangan bunuh diri menjadi suatu taktik. Kami melihat di Irak bahwa di sana, di banyak tempat di mana Al Qaida dikalahkan, jumlah serangan menurun. Jika pihak pemberontak tidak bisa ditanggulangi dan mereka tidak dihadapi dengan tegas, serangan bunuh diri tidak akan berkurang.“

Taliban masih menjadi fenomena di perbatasan dengan Afghanistan. Mereka semakin mendekati kawasan pusat. Banyak pengamat asing seperti ketua biro yayasan Heinrich Böll Stiftung di Lahore, Gregor Enste yang menilai perlu ada penolakan tegas terhadap para ekstremis

"Cukup sampai di sini saja dan tidak lebih! 2000 orang tewas akibat serangan bunuh diri tahun 2007 sudah cukup. Para pelaku Jidah seperti itu tidak bertindak secara Islam dan anti Pakistan. Pernyataan tegas seperti itu yang tidak muncul di sini !"

Mungkin saja ketakutan yang menyebabkan saat ini orang-orang seperti mengalami kelumpuhan. Demikian perkiraan pengamat lain. Apa yang harus dilakukan pemerintah Pakistan adalah menjelaskan kepada warganya bahwa mereka menjalankan perang terhadap Taliban untuk warga Pakistan, dan bukan untuk Amerika Serikat.

Tapi Barat juga harus punya strategi yang jelas, demikian Ahmed Rashid

"Penyelesaiannya terletak pada gagasan diplomatik, yang mencakup seluruh kawasan. Jika menyebut Pakistan, semua politiknya selalu berdasarkan bahwa India merupakan ancaman besar. Jadi India juga harus menjadi bagian dari penyelesaian. Amerika Serikat harus berbicara dengan Iran. Karena Iran sangat terlibat di Afghanistan." (dk)