1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikRusia

Kevin Lick: "Saya Ingin Sekali kembali ke Rusia"

Sergey Setanovsky
14 Agustus 2024

Kevin Lick, yang berkewarganegaraan ganda Jerman-Rusia, dipenjarakan di Rusia pada usia 17 tahun. Dia salah satu yang dibebaskan melalui pertukaran tahanan antara Rusia dan dan Barat.

https://p.dw.com/p/4jPtR
Kevin Lick di Bonn, Jerman
Kevin Lick di Bonn, JermanFoto: Christoph Reichwein/dpa/picture alliance

Kevin Lick sekarang berusia 19 tahun. Dia termasuk di antara 16 tahanan politik yang dibebaskan oleh Rusia dan Belarus pada 1 Agustus lalu dalam pertukaran tahanan antara Rusia dan Barat. Dia ditangkap tahun 2022 sebagai pelajar di Maykop, Rusia selatan, dan pada 2023 dijatuhi hukuman empat tahun penjara dengan tuduhan "mendukung negara asing - Jerman - dalam kegiatan yang ditujukan terhadap keamanan Federasi Rusia."

Penyelidik mengatakan, Kevin Lick mengambil foto unit militer di Maykop dan mengirimkannya ke "perwakilan negara asing." Motivasinya karena dia "tidak setuju dengan arah politik" Federasi Rusia dan dengan pelaksanaan "operasi militer khusus" di Ukraina. DW mewanwancarai Kevin Flick tanggal 2 Agustus di Bonn, ketika dia mengambil bagian dalam pertemuan tahanan politik Rusia yang dibebaskan dengan jurnalis. Berikut petikan wawancaranya.

DW: Bagaimana perasaan Anda setelah bebas di Jerman?

Kevin Lick: Rasanya badan saya sudah bebas, tapi jiwa saya masih di penjara. Saya tidak sempat berganti pakaian atau mengemas dokumen (Kevin Lick muncul di hadapan para jurnalis dengan pakaian penjara - red). Saya juga tidak diberi kesempatan untuk membawa surat-surat yang belum saya balas. Semuanya terjadi begitu cepat.

Saya tidak berpikir akan ada pertukaran. Pada Sabtu malam (27 Juli) saya meninggalkan ruang makan. Seorang penjaga mendatangi saya dan menyuruh saya mengambil sikat gigi dan odol, itu saja. Hari itu saya dikurung di gedung utama selama enam jam.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru! 

Saat itu saya berada di penjara di kota Velsk. Kemudian saya dijemput oleh unit khusus (...) dan dibawa ke Arkhangelsk. Saya didampingi oleh tiga pegawai Dinas Keamanan Federal FSB. Kami melanjutkan perjalanan dengan pesawat sipil ke bandara Sheremetyevo Moskow. Di sana saya dimasukkan ke dalam konvoi FSB dan dibawa ke penjara Lefortovo, di mana saya dimasukkan ke sel isolasi. Saya tidak diberitahu apa pun. Mereka hanya mengatakan bahwa tidak ada yang tahu bahwa saya berada di Lefortovo.

Selama itu saya bingung, tidak tahu apa yang terjadi. (...) Kami (para tahanan untuk pertukaran - red) diambil dari berbagai penjara di Rusia dan dimasukkan ke dalam sel isolasi. Kami tidak saling tahu bahwa kami semua berada di Lefortovo. Hanya di dalam bus, setelah mereka mengeluarkan saya dari sel, saya melihat Ilya Yashin dan Vladimir Kara-Mursa ada di sana.

Kami disambut oleh 15 sampai 16 orang FSB yang mukanya tertutup balaclava…

Anda tidak tahu pada saat itu apa yang akan terjadi dalam beberapa jam ke depan?

Tentu saja saya mengharapkan hal itu, tetapi saya juga sadar bahwa mengharapkannya sangatlah naif. Peluang pertukaran tahanan hampir nol, dan juga cukup sulit untuk masuk dalam daftar pertukaran.

Apakah Anda masih memiliki harapan selama berada di penjara?

Saya selalu berharap (pihak berwenang Jerman - red) akan membantu. Ketika saya turun dari pesawat di Bonn, Kanselir Scholz menyambut kami. Saya mengatakan kepadanya: "Saya sangat berterima kasih kepada Anda dan saya sadar akan aspek kemanusiaan (dari pertukaran ini)." Selama satu setengah tahun penuh sejak saya dipenjara pada usia 17 tahun, saya berharap ada bantuan entah bagaimana.

Kanselir Jerman Olaf Scholz menyambut kedatangan para tahanan Rusia di bandara Köln/Bonn
Kanselir Jerman Olaf Scholz menyambut kedatangan para tahanan Rusia di bandara Köln/BonnFoto: Marvin Ibo Güngör/Bundesregierung/Getty Images

"Saya sangat ingin kembali ke Rusia"

Anda memiliki kartu identitas Rusia di saku Anda…

Selain Rusia, saya juga memiliki kewarganegaraan Jerman. Tapi semua paspor saya - yang Jerman maupun Rusia - diambil dan ditambahkan ke dokumen kasus pidana. Saya hanya diberi kartu identitas Rusia yang digunakan untuk terbang ke Jerman. Saya rasa saya tidak akan dapat kembali ke Rusia dalam waktu dekat, meskipun saya sangat ingin melakukannya. Tapi saya pikir, kita masih akan mengalami masa depan yang indah di Rusia.

Apa keinginan pertama Anda saat kamu?

Untuk bertemu ibu saya. Dia sangat mengkhawatirkan saya dan saya sangat merindukannya. Secara pribadi, saya terakhir melihatnya pada bulan Mei (ibu Kevin Lick tinggal di Rusia - red).

Ketika pesawat Anda mendarat di Bandara Köln/Bonn pada malam tanggal 1 Agustus, Anda bertemu (kanselir Jerman) Olaf Scholz. Apa yang Anda rasakan saat itu?

Sejujurnya, saya senang bertukar kata dengan Olaf Scholz, tetapi lebih menyenangkan lagi bisa mengenal orang-orang hebat seperti Vladimir Kara-Mursa, Ilya Yashin, dan Andrei Pivovarov.

Apa yang dibicarakan Kanselir dengan Anda?

Kami hanya bertukar beberapa kata. Dia dengan hangat menyambut kami di Republik Federal Jerman dan menjabat tangan kami. Dia mengatakan bahwa melepaskan "pembunuh Tiergarten" (petugas FSB Vadim Krassikov - red.) dalam pertukaran tahanan adalah keputusan yang sulit. Tapi banyak orang yang dibebaskan karenanya. Tapi masih ada ribuan tahanan politik di balik jeruji besi di Rusia.

Wawancara untuk DW dilakukan oleh Sergey Setanovsky

(hp/as)