Kilas Peristiwa Desember 2014

Sedikitnya 35 orang tewas dan lebih 40 cedera saat panik massal menjelang pergantian tahun (31/12) di Shanghai, Cina. Para korban sedang menunggu acara pergantian tahun di Chen-Yi Square di kawasan bisnis dan hiburan di pinggir sungai Huangpu. Pemicunya diduga rebutan yang dikira uang kertas 100 Dolar, yang sebetulnya uang palsu yang biasa dibakar atau disebar menjelang pergantian tahun.

Pesawat terbang Air Asia tipe Airbus A320-200 bernomor penerbangan QZ8501 rute penerbangan Surabaya - Singapura dengan 162 penumpang dan awak hilang kontak pada Minggu (28/12) pagi setelah terbang 40 menit. Tim Basarnas memusatkan pencarian di laut Jawa sekitar kepulauan Bangka-Belitung, lokasi terakhir kontak radio dengan bandara. Pilot sebelumnya minta perubahan rute akibat adanya badai.

Ferry Norman Atlantic berpenumpang 442 dan 56 awak terbakar di kawasan laut Adriatik. Ferry Yunani itu sedang berlayar dari Patras menuju Ancona saat kebakaran terjadi Minggu (28/12). Asal api belum diketahui. Ratusan penumpang berhasil diselamatkan. Gelombang tinggi menyulitkan aksi penyelamatan dan evakuasi.

Dalam pesan Natal di Katedral Santo Petrus (25/12), pimpinan gereja Katolik sedunia Paus Fransiskus menyatakan, dunia memerlukan lebih banyak kelembutan hati. Paus juga mengecam aksi kekerasan dan terror. “Tuhan tidak mengenal letupan amarah atau sikap tak sabar”, ujar Paus. Dalam acara tradisi Natal itu Paus juga melakukan pemberkatan Urbi et Orbi.

Amerika Serikat dan Kuba mengisyaratkan akan melakukan perujukan (20/12), setelah Washington jalankan politik embargo selama hampir lima dekade. Warga di Havana menyambut gembira rencana perujukan dan normalisasi hubungan dengan AS yang diharapkan mampu membangkitkan lagi ekonomi Kuba yang ambruk.

Rusia diambang resesi berat. Kurs mata uang Rubel jatuh amat cepat (18/12). Pemicunya : sanksi barat terhadap Rusia terkait konflik Ukraina dan jatuhnya harga minyak di pasar dunia. Warga panik dan melakukan aksi borong barang-barang mewah dari barat serta kebutuhan sehari-hari.

Sony umumkan (17/12) tunda rencana tayang perdana The Interview, sebuah parodi tentang pemimpin Korut, Kim Jong Un, yang dalam film fiksi itu rencananya akan dibunuh oleh CIA, saat wawancara dengan dua wartawan barat. Korea Utara dituding meretas data di Sony Pictures dan berhasil membajak data penting serta sensitif dalam jumlah besar.

Amerika Serikat terus diguncang aksi demonstrasi warga Afro-Amerika (13/12) setelah rangkaian pembunuhan terhadap warga kulit hitam oleh polisi kulit putih gara-gara persoalan sepele. Aksi protes tersebut menuntut hukum yang berlaku bagi semua warga Amerika tanpa membedakan warna kulit, ras dan etnis.

Setelah dua bulan melakukan pendudukan pusat kawasan bisnis di Hong Kong, gerakan Occupy Central mengumumkan mengakhiri aksinya (12/12). Polisi terlihat membongkar barikade yang didirikan. Demonstrasi digelar pelajar dan mahasiswa menentang rencana Beijing mereformasi undang-undang pemilihan administratur Hong Kong yang nantinya dilakukan oleh sebuah komisi yang ditunjuk.

Dinas rahasia Amerika Serikat CIA kembali jadi kepala berita negatif. Laporan komisi dinas rahasia di Senat (9/12) menunjukan bukti dilakukannya penyiksaan secara sistematis dan brutal terhadap tahanan tersangka teroris. Selain itu, CIA juga membangung penjara-penjara rahasia di sejumlah negara untuk melakukan praktik penyiksaan tahanan.

Peristiwa penyanderaan 17 orang di sebuah cafe di Sydney (15/12) mengejutkan semua pihak. Polisi melancarkan serbuan yang mengakhiri aksi yang dilakukan Man Haron Monis seorang pemohon suaka asal Iran. Tiga orang tewas, termasuk pelaku penyanderaan dan manajer cafe yang disandera.

NASA meluncurkan wahana ulang-alik terbaru Orion (5/12). Ujicoba penerbangan sekitar 5.800 km ke luar angkasa dan balik kembali ke bumi dijalani dengan sukses. Orion dirancang untuk penerbangan antariksa ulang alik tak berawak ke planet Mars di masa mendatang.

Meksiko diguncang aksi protes di berbagai kota, menuntut pengusutan atas "dihilangkannya" 43 pelajar dan mahasiswa di kota Iguala, setelah ditangkap polisi usai menggelar aksi demonstrasi. Kerangka seorang pelajar yang hilang ditemukan (1/12) dalam kondisi terbakar di sebuah lokasi dekat tempat pembuangan sampah, ia diduga dieksekusi oleh geng narkoba yang berkomplot dengan polisi yang korup.