1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Konferensi Pengungsi Afghanistan Di Kabul

20 November 2008

Kamis ini (20/11), sebuah konferensi membicarakan pengungsi digelar di Kabul, Afghanistan.

https://p.dw.com/p/Fyay
Pengungsi Afganistan yang kembali ke negaranya tengah megantri tes kesehatan gratis di kamp pengungsi Sheikh Mersi di provinsi Nangarha, Kabul timur, Afghanistan.
Pengungsi Afganistan yang kembali ke negaranya tengah megantri tes kesehatan gratis di kamp pengungsi Sheikh Mersi di provinsi Nangarha, KabulFoto: AP

Sampai tumbangnya rejim Taliban,sekitar delapan juta warga Afganistan melarikan diri. Lebih dari lima setengah juta diantaranya kembali ke Afganistan, setelah tumbangnya rejim Taliban tahun 2001. Jumlah tersebut sekitar seperlima jumlah penduduk Afganistan secara keseluruhan.

Sebagian besar diantaranya, kembali ke kampung halamannya dan berkumpul dengan keluarganya. Sedangkan sekitar 30 ribu orang masih ditampung di kamp darurat. Sementara sekitar 3 juta orang, masih mengungsi di negara tetangga.

Upaya memulangkannya untuk kemudian berkumpul kembali dengan keluarganya, merupakan tema yang dibahas sebuah konferensi Internasional di Kabul.

Konferensinya diselenggarakan pemerintah Afganistan dengan Badan Urusan Pengungsi PBB UNHCR. Komisaris Tinggi Urusan Pengungsi PBB, Antonio Guterrez mengungkapkan, "Gawatnya situasi keamanan, dan terbatasnya kemungkinan untuk menerima kembali para pengungsi dalam jumlah besar, merupakan kendala terberat bagi dapat dicapainya keberhasilan untuk mengintegrasikannya."

Akibat serangan teror, ketidakpastian, kemiskinan, dan kondisi kemanusiaan yang buruk, usaha pemulangan pengungsi berjalan lamban dan tertunda-tunda. Demikian dikatakan Menteri Luar Negeri Afganistan, Sparta.

Pertempuran antara pasukan Internasional dengan pejuang Taliban, terutama di bagian selatan Afganistan, krisis bahan pangan, dan musim kemarau, mengakibatkan ribuan keluarga mengungsi kewilayah lain di Afganistan. Selain itu, sejumlah besar lainnya berusaha melarikan diri ke negara tetangga, Iran atau Pakistan. Di kedua negara ini, tercatat sekitar 3 juta pengungsi Afganistan.

Tapi negara yang menampungnya menekan, agar para pengungsi Afganistan itu dipulangkan ke tanah airnya. Tahun 2008, Iran memulangkan sekitar 100 ribu pengungsi. Di antaranya banyak yang bekerja secara gelap. Pada tahun 2007, jumlah yang dipulangkan mencapai 250 ribu orang.

Komisaris Tinggi Urusan Pengungsi PPB, UNHCR, Antonio Guterrez, menandaskan perlu diperhatikan prinsip sukarela dari para pengungsi untuk kembali ke tanah airnya.

"Sehubungan dengan situasi saat ini , yang harus diperhatikan dari prinsip pengungsi yang dengan sukerala kembali ketanah airnya, adalah keamanan dan martabatnya," tegasnya.

Di masa depan, pemerintah di Kabul dan Badan Urusan Pengungsi PBB UNHCR, menginginkan meningkatkan batuan bagi para pengungsi yang kembali ke Afganistan, Dalam sebuah pernyataan bersama diungkapkan, meningkatkan kondisi tempat penampungan dan sekolah, layanan kesehatan dan penyediaan lapangan kerja. Biaya untuk keperluan tersebut, menurut pemerintah Afganistan diperkirakan mencapai sekitar 500 juta dollar. Dananya akan diambil dari bantuan yang disetujui negara donor Afganistan dalam konferensinya di Paris.(ar)