Kontroversi Pencalonan Presiden Putin Sebagai Perdana Menteri
3 Oktober 2007Harian El Mundo yang terbit di Madrid – Spanyol berkomentar : Sebenarnya, Presiden Rusia Vladimir Putin harus dipuji, karena ia tidak ingin mengubah konstitusi, supaya ia bisa mencalonkan diri menjadi presiden untuk yang ketiga kalinya. Tapi kini terbukti, bahwa itu semua hanyalah suatu kemunafikan. Putin ingin tetap berperan sebagai pengemudi kapal, hingga ia bisa mengenakan topi kapiten kapal kembali. Sikapnya tidak ada hubungannya dengan gambaran pihak barat mengenai suatu pergantian kekuasaan yang demokratis. Tapi di Rusia mayoritas warga belum melupakan kekacauan yang terjadi di tahun 90an. Karena itu akan banyak warga Rusia yang lebih mendahulukan stabilitas dan petumbuhan ekonomi era Putin dibandingan suatu sistem yang bebas.
Sementara harian Swiss, Basler Zeitung berpendapat bahwa keputusan Putin mengandung resiko tinggi. Harian ini menulis : Tidak ada yang kebal dari serangan, jika Kremlin ingin menghancurkannya. Dan Putin adalah pihak yang paling tahu tentang hal ini. Karena itu Presiden Rusia tengah bermain dengan resiko tinggi. Mungkin ia percaya, bahwa penerus yang dipilihnya untuk menjabat sebagai presiden mau bekerja sama dengannya. Putin sendiri telah melakukannya dengan pendahulunya Yelzin. Memang ada bedanya, dimana Yelzin berhenti untuk pensiun, sementara Putin ingin terus bersuara dalam politik. Atau Putin akan menempuh jalan yang panjang dengan mengubah konstitusi. Apa yang akan dipilih oleh Putin – atau apakah sebenarnya dia sudah memutuskan sesuatu – mungkin hanya ia yang mengetahuinya. Jelas adalah : Putin memang kembali memainkan kartu dalam poker masa depan politiknya, namun kelanjutan dan hasil dari permainan ini masih belum bisa dipastikan.
Harian berhaluan kiri-liberal Nepszabadsag yang terbit di Budapest-Hongaria berpendapat : Putin telah beribu-ribu kali mengatakan, ia memang akan melepaskan jabatan presidennya, tapi tidak dengan politik. Jadi apa yang akan ia lakukan? Berita bahwa Vladimir Putin mencalonkan diri untuk jabatan Perdana Menteri, membuat para pengamat politik merasa senang. Tampaknya, penilaian mereka sepaham dengan warga Rusia. Di tengah-tengah ketidakpastian, ada seseorang, yang mengembalikan kepercayaan diri warga rusia, suatu sosok yang bisa diandalkan, partner yang bisa dipercaya. Haruskah bersusah payah menjelaskan apa yang direncanakan penggantinya? Ini tidak perlu. Karena tidak ada sosok pengganti yang sesungguhnya.
Terakhir, harian terbitan Paris – Perancis, Le Monde, berkomentar tentang pertemuan antara Presiden Korea Selatan dan pimpinan Korea Utara : Dialog utara selatan bagi kedua negara juga merupakan kemungkinan untuk melepaskan diri dari bayang-bayang sekutu mereka. Amerika Serikat bagi Korea Selatan dan Cina bagi Korea Utara. Dan pernyataan dama bersama di akhir pertemuan, yang merencanakan pelucutan senjata di perbatasan, bisa diteruskan ke proses perjanjian perdamaian. Untuk itu, tidak hanya kedua Korea saja yang harus terlibat, tetapi juga Amerika Serikat dan Cina yang turut menandatangani perjanjian gencatan senjata. Namun, proses ini membutuhkan pengurangan konflik dari kedua Korea. Seperti pada pertemuan kali ini, tema seperti pelanggaran hak asasi manusia di Korea Utara, harus diabaikan terlebih dahulu.