1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Korut Laksanakan Persiapan Akhir Peluncuran Roket Jarak Jauh

2 April 2009

Korea Utara mulai mengisi bahan bakar untuk roket jarak jauhnya dan diperkirakan meluncurkannya pada akhir pekan ini.

https://p.dw.com/p/HOot
Lokasi peluncuran roket jarak jauh Musuddan-ri diambil dari satelitFoto: AP/IKONOS SATELLITE IMAGE COURTESY OF GEOEYE

Amerika Serikat dan negara-negara lainnya mengancam akan menjatuhkan sanksi bila Korea Utara benar-benar meluncurkan roket jarak jauhnya yang dimuati daya ledak nuklir. Rencana Kore Utara ini dinilai sebagai sebuah langkah yang bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa.

Pemerintahan di Pyongyang mengungkapkan akan meluncurkan satelitnya ke orbit antara tanggal 4 hingga 8 April, namun AS , Korea Selatan dan Jepang menduga keras, peluncuran itu sesungguhnya akan dimanfaatkan untuk uji coba misil jarak jauh Taepodong 2, yang dirancang dapat dimuati hulu ledak nuklir dengan daya jelajah hingga ke wilayah AS.

Pejabat militer senior AS, seperti dikutip CNN, mengatakan, pengisian bahan bakar itu mengindikasikan bahwa roket sewaktu-waktu siap diluncurkan. Dugaan itu menjadi awan kelabu yang menyelubungi pertemuan tingkat tinggi negara-negara maju dan ambang batas industri KTT G20 di London.

Seberapa besar ancaman ambisi nuklir Korea Utara, pengamat sengketa nuklir Oliver Thränert dari Yayasan Pengetahuan dan Politik Jerman berujar:

"Kita harus memandangnya dalam keterkaitan dengan program atom Korut. Apakah Korut punya kemampuan memasang hulu ledak nuklir pada roket? Untuk itu dibutuhkan dulu senjata atom miniatur. Ini tidaklah diketahui. Namun kita mengetahui bahwa Korea Utara telah membuat senjata atom. Dan dalam kaitan dengan program roketnya, tentu terdapat ancaman, khususnya bagi negara-negara tetangga, terutama bagi Jepang.“

Jepang telah mengirimkan kapal perang penangkis rudal di jalur penerbangan roket sebagai tindakan antisipasi. Korea Utara menggunakan bahasa sangat keras dalam perang kata-kata akhir-akhir ini, dengan mengatakan bahwa Pyongyang akan mengadakan aksi pembalasan, bila Jepang berani-berani menembak roketnya. Juru bicara militer Korut mengancam: Apabila Jepang gegabah menangkal satelit Korut yang akan diluncurkan untuk tujuan damai, militer Korea Utara akan tanpa ampun menembakkan senjata mematikan yang ditujukan tak hanya pada kapal penangkal itu, melainkan target utama lainnya. Korea Utara menempatkan pesawat jet tempur terbarunya menggantikan pesawat-pesawat tuanya di lapangan dekat lokasi peluncuran Musuddan-ri sebagai tindakan antisipasi. Demikian diberitakan harian Korea Selatan, Chosun Ilbo.

Bila jadi dilaksanakan, peluncuran roket ini merupakan tantangan pertama bagi Presiden AS Barack Obama dalam negosiasinya dengan Korea Utara, yang mana ambisi Korea utara untuk membangun gudang senjata nuklir, ibaratnya menjadi duri dalam daging dalam hubungannya dengan pemerintahan di Washington.

Di London, Rabu kemarin (01/04), seorang pejabat pemerintah AS berujar, Washington akan merespon tindakan Korut dengan mengajukan permasalahan ini ke Dewan Keamanan PBB.

AS, Jepang, dan Korea Selatan mengungkapkan, mereka tidak melihat perbedaan antara peluncuran satelit dengan peluncuran misil, sebab keduanya menggunakan roket yang sama yaitu Taepodong 2, yang meledak ketika uji coba Juli 2006.

Setiap tindakan menjatuhkan sanksi bagi Korea Utara akan membangkitkan kemarahan pemerintahan di Pyongyang, yang telah mengancam untuk mengoperasikan reaktor nuklirnya yang mampu memperkaya plutonium dan keluar dari kesepakatan pelucutan senjata nuklir, jika PBB mengambil tindakan.

AP/reuters

Yuniman Farid