1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

KTT G20 Didesak Tak Lupakan Afrika

2 April 2009

Saat para pemimpin negara-negara G20 membahas tindakan penyelematan perekonomian mereka dalam pertemuan G20, para pemimpin negara-negara miskin Afrika berjuang agar negara-negara G20 tidak melupakan mereka.

https://p.dw.com/p/HP6X
Afrika minta negara G20 agar tidak melupakan merekaFoto: AP / CC_Marcin n_nc

Afrika menyerukan perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap pasar keuangan global untuk menghindarkan efek lebih buruk akibat krisis yang pengaruhnya sangat besar terhadap negara-negara termiskin di dunia.

Perdana Menteri Ethiopia Meles Zenawi, yang hadir dalam pertemuan sebagai pemimpin mitra-mitra baru pembangunan Afrika NEPAD memperingatkan bahwa ekonomi negara-negara Afrika bisa semakin terpuruk bila tidak dibantu. Keterpurukan itu dapat mengancam terjadinya kekacauan dan tindak kekerasan.

Dalam dokumen bersama yang dipresentasikan pada pertemuan negara-negara maju dan ambang industri KTT G20 di London, 53 anggota Uni Afrika memperingatkan bahwa benuanya menyandang beban yang tidak seimbang akibat efek-efek merugikan dari krisis itu.

Di sini dibutuhkan aturan lintas batas dalam pasar keuangan dan dilakukan upaya untuk meningkatkan kerjasama internasional dalam pengawasan dan regulasi sistem keuangan.

Akibat krisis global, investasi di benua Afrika terancam kabur, kesengsaraan bertambah akibat penghasilan yang menurun drastis, dan rendahnya permintaan komoditas ekspor.

Krisis di Afrika dibarengi dengan semakin menurunnya nilai tukar uang dan munculnya tekanan inflasi di beberapa negara, demikian bunyi dokumen bersama yang dipaparkan Uni Afrika.

Presiden Bank Pembangunan Afrika atau African Development Bank, Donald Kaberuka mengungkapkan:

„Orang-orang membicarakan masalah kehilangan pekerjaan, kehilangan rumah, namun saya cemas bila di beberapa negara Afrika, orang akan kehilangan nyawa mereka. Ini menyangkut ketegangan sosial, dan menyurutkan kembali pencapaian benua itu dalam dekade terakhir.“

Mengutip proyeksi Dana Moneter Internasional IMF, disebutkan dalam dokumen itu bahwa angka kerugian di Afrika akan mencapai lebih dari 50 milyaran dollar AS hingga tahun 2009. Sementara pendapatan domestik brutto atau GDP akan menurun sekitar 3,2 persen dari 5,7 dan 5,8 persen yang diraih pada tahun 2006 dan 2007.

Uni Afrika mengeluhkan kurangnya perhatian yang diberikan oleh negara-negara barat terhadap Afrika dibandingkan upaya negara-negara barat itu bekerja keras menolong perekonomian negaranya sendiri dengan paket-paket bantuan penyelamatan. Ketika negara maju mengucurkan paket penyelamatan untuk segera meningkatkan perekonomian mereka nyaris tidak ada perhatian untuk mendorong permintaan di negara-negara Afrika.

Krisis ekonomi tersebut akan semakin meningkatkan kemiskinan dan pengangguran, serta dapat merusak tatanan sosial dan ekonomi di benua yang banyak negaranya masih bergulat dengan berbagai konflik.

(AP/afp)

Agus Setiawan