Laboratorium Kesehatan Antariksa
Di Envihab, Pusat Riset Masa Depan Ruang Angkasa dan Bumi di Köln, dokter dapat mensimulasikan: suhu, cahaya, kebisingan, komposisi udara, tekanan atau kelembaban bagai berada di ruang angkasa.
Memanfaatkan ruang angkasa untuk memahami bumi
Ketika melakukan penerbangan ke ruang angkasa, tubuh astronot mengalami banyak tekanan. Baik itu metabolisme tubuh maupun sistem endokrin. Memahami bagaimana tubuh bereaksi dan mengapa demikian reaksinya, menjadi tugas laboratorium penelitian ruang angkasa di Köln.
Kaki dan otot jadi lemah
Setelah astronot kembali dari stasiun luar angkasa ISS - seperti pada foto tahun 2012 ini - mereka belum bisa berjalan lagi. Otot-otot mereka sulit digerakkan. Tanpa gravitasi, darah cepat mengalir ke kepala.
Mengalirkan darah lagi ke kaki
Astronot harus berjuang dalam ruang angkasa, dalam menghadapi gangguan peredaran darah di kaki. Agar darah dapat mengalir lancar kembali ke kaki, maka digunakanlah vakum semacam ini. Kaki mereka dibenamkan hingga sepinggang ke dalam alat tersebut. Alat ini digunakan di stasiun ruang angkasa MIR.
Tetap fit
Perangkat pelatihan ini diinstal pada sentrifugal lengan. Dengan demikian astronot dapat melatih otot-otot mereka. Jenis sentrifugal ini bisa mensimulasikan kurangnya gravitasi, jika astronot akan melanglang ke ruang angkasa dalam jangka waktu lama.
Melatih jantung
Sentrifugal di Envihab ini dapat bekerja hingga enam kali percepatan gravitasi bumi - jadi rasanya seperti roket atau jet tempur. Perangkat ultrasonik ini dapat mengecek bagaimana jantung bereaksi.
Bantuan joystik
Menggunakan joystick, agar dekat dengan pasien Dokter dapat menggerakkan mesin ultrasound ini amat dekat di tubuh pasien. Sehingga dokter bisa langsung melihat kinerja jantung atau organ lainnya, jika mengalami percepatan gerakan yang tinggi. Alat ini juga bisa memeriksa pembuluh darah membesar atau mengecil.
Vampir di malam hari
ahkan hormon tidur juga diteliti di Envihab. Pada malam hari, ditempatkan alat semacam ini di tempat tidur, agar tabung atau selang ini dapat mengalirkan darah tanpa disadari pasien selama tidur.
Apa yang terjadi di otak ketika tidur
Electroencephalogram (EEG) juga digunakan dalam penelitian tidur. Alat ini dapat mengamati bagaimana gelombang otak berubah ketika seseorang mengantuk dan jatuh tertidur.
Ketika berpikir untuk mengubah arah
Di bumi ini mudah. Gravitasi menarik kita ke bawah. Alam semesta di sekitar kita diam saja atau tidak terbang-terbang tanpa bobot. Tapi di ruang angkasa, sulit untuk mengatur gerakan ke atas atau ke bawah. Oleh karena itu astronot harus latihan melakukan manuver pada komputer.
Butuh mouse khusus
Bobot membutuhkan mouse khusus Namun dalam ruang angkasa, mouse komputer tidak bekerja seperti pada komputer biasa. Jika seorang astronot menekan mouse pad, ia juga harus menekan mouse pad pada waktu bersamaan. Mouse dirancang seperti bola.
Pada ketinggian jelajah
Ruang ini dapat menstimulasikan bagaimana rasanya berada di ketinggian 10.000 meter. Di sana, peneliti dapat menguji komponen pesawat pada manusia. Sebagai contoh, sistem oksigen darurat, apa yang terjadi ketika tiba-tiba terjadi penurunan tekanan.
Bernapas dalam tekanan
Jet tempur terbang jauh lebih tinggi: Pada ketinggian 15.000 kaki, tekanan atmosfer sangat rendah sehingga pilot tak lagi dapat menarik napas, melainkan hanya mengembuskan napas. Masker inilah yang membantu pilot agar dapat bernapas.
Drei Generationen von Astronauten
Astronauten