Liga Arab Akan Perpanjang Misi Pengamat
20 Januari 2012Seorang petinggi Liga Arab mengatakan di Kairo Jumat (20/01), terlihat indikasi untuk memperpanjang misi di Suriah yang berakhir Kamis (19/01). Pimpinan misi pengamat Liga Arab di Suriah, jenderal dari Sudan, Mohammed Mustafa al-Dabi, diharapkan tiba di Kairo hari Sabtu (21/1) , untuk menyerahkan laporan tahap kedua kepada sekjen Liga Arab, Nabil al-Arabi.
Sementara jurubicara kelompok oposisi dewan nasional Suriah, Mohammed Sarmini menyatakan, pihaknya juga akan menyerahkan laporan tandingan kepada ketua Liga Arab, terkait situsai di Suriah selama empat minggu masa tugas pengamat.
Para menteri luar negeri Liga Arab akan kembali menggelar sidang di Kairo hari Minggu (22/1), untuk membahas rencana perpanjangan misi pengamat di Suriah. Selain itu, jumlah pengamat dari saat ini 150 orang diusulkan ditingkatkan hingga mencapai 300 orang.
Sebelumnya usulan Qatar untuk menghentikan misi pengamat, dan mengirim tentara Liga Arab ke Suriah, ditolak banyak anggota. Di sisi lain, kelompok oposisi Suriah mendesak dihentikannya misi pengamat Liga Arab, dan meminta intervensi internasional untuk menghentikan pertumpahan darah. Sejumlah aktivis bahkan meminta intervensi militer internasional seperti di Libya.
Sejauh ini tekanan internasional nyaris tidak menggoyahkan Assad. Ia bahkan melecehkan PBB. : “Siapa PBB itu, apakah ini lembaga kredibel“, cemoohnya.
Gagal capai sasaran
Misi pengamat Liga Arab selama empat minggu di Suriah dikritik tajam berbagai kalangan. Banyak yang menyebutkan misi itu telah gagal dari awal, karena rezim di Damaskus mendikte persyaratan kerjanya dan membatasi ruang geraknya. Selain itu, misi pengamat Liga Arab gagal, karena anggotanya kurang berpengalaman menjalankan tugas semacam itu.
Assad telah mengisyaratkan bahwa ia tidak keberatan, Liga Arab memperpanjang mandat misi pengamat selama empat minggu berikutnya. Sebab pada dasarnya, misi pengamat Liga Arab yang baru saja berakhir, merupakan poin kemenangan bagi rezimnya.
Dalam pidatonya belum lama ini, Assad kembali menuding kelompok anti-rezim sebagai teroris yang ditunggangi pihak asing.: “Tidak ada kompromi terhadap teroris, yang menyebar kekacauan bersenjata di kalangan rakyat. Juga tidak ada kompromi dengan semua pihak yang berkomplot dengan negara lain, menentang negara dan rakyat kami.“
Eropa tingkatkan sanksi
Presiden Assad, pekan ini memberikan amnesti massal, dengan membebaskan 4.000 tahanan. Namun kelompok pembela hak asasi melaporkan, masih terdapat sekitar 20.000 tahanan politik di penjara-penjara Suriah. Organisasi pengamat hak asasi manusia di Suriah yang bermarkas di London menyebutkan, itu hanyalah amnesti propaganda untuk konsumsi media massa.
Uni Eropa akan menggelar sidang hari Senin (22/1), membahas perluasan sanksi ekonomi terhadap Damaskus, menimbang terus berlanjutnya kekerasan militer untuk membungkam aksi protes oposisi. Embargo ekspor minyak dari Suriah yang diterapkan Uni Eropa dan AS, sejak bulan September lalu, dilaporkan menyebabkan kerugian sekitar dua milyar Dollar bagi ekonomi Suriah. Juga nilai tukar mata uang Pound Suriah merosot separuhnya sejak dilancarkannya aksi perlawanan rakyat.
Agus Setiawan/afp/rtr/dapd/dw
Editor : Renata Permadi