Mahasiswa Cari Tempat Tinggal!
Apakah dalam kontainer, tinggal bersama dalam satu apartemen atau di asrama mahasiswa. Di mana-mana lebih banyak orang yang perlu daripada tempat yang tersedia. Ada yang mendirikan tenda di depan universitas.
Kasihan dengan Mahasiswa?
Dengan aksi poster, badan urusan mahasiswa di universitas berusaha menarik perhatian warga akan kesulitan mereka. Karena sebagian besar tempat di asrama mahasiswa sudah terisi, diharapkan ada penawaran dari warga kota. Selain harga murah, ide kreatif juga diharapkan.
Musim Semi Bawa Harapan
Sebagian besar orang mencari tempat tinggal pada semester musim dingin, karena 80-90% jurusan mulai perkuliahan pada semester musim dingin. Yang mencari pada awal tahun, punya kesempatan lebih besar. Tetapi penawaran tempat tinggal juga tidak banyak.
Karena Terdesak
Jika tempat tinggal kurang, terpaksa bekas gerbong kereta, karavan dan tenda jadi alternatif tempat tinggal. Mereka yang kesal, mendirikan tenda di universitas.
Mendapat Kamar dengan Cepat?
Harga tempat tinggal paling kecil, mulai 320 Euro sampai lebih dari 400 Euro. Atau sekitar 6,2 juta Rupiah per bulan. Sekitar 34% uang sewa bisa dihemat, jika orang membagi apartemen dengan mahasiswa lain. Tapi tempat di apartemen seperti itu sulit diperoleh. Jika tidak cocok sejak bertemu pertama kali, pasti tidak mendapat tempat tinggal.
Mencari Yang Vegan
Untuk menyewa apartemen bersama, permintaan bagi penyewa baru semakin spesifik. Tidak cukup, jika hanya ramah saja. Tergantung situasi, penyewa baru harus bisa masak dan membersihkan rumah dengan baik. Mungkin juga yang perokok tidak diterima, atau harus vegan.
Tempat Paling Pasti: Hotel Mama
Jika universitas tidak jauh dari rumah, "Hotel Mama" sering jadi alternatif. Jika tidak menemukan tempat tinggal, banyak mahasiswa memilih tetap tinggal di rumah orang tua, dan harus mengadakan perjalanan jarak jauh dengan mobil atau kereta.
Tempat Tinggal sebagai Balasan Jasa
Sejak beberapa waktu lalu, orang bisa memperoleh tempat tinggal, jika memberikan bantuan kepada pemilik rumah. Misalnya sebagai tenaga bantuan di rumah jompo, sebagai penjaga gedung di markas militer dan pabrik, atau sebagai babysitter. Sebagai imbalannya, mahasiswa dapat tempat tidur murah.
Desa Olimpiade, Daerah Mahasiswa
Badan urusan mahasiswa tidak hanya mengubah rumah-rumah sewa sebagai asrama mahasiswa. Seperti ini, di München, bekas desa olimpiade yang digunakan atlet dijadikan ruang tinggal. Yang mendapat tempat di sini beruntung, karena harga tempat tinggal di München termasuk yang termahal, yaitu 17,40 Euro per meter persegi.
Tinggal di Kontainer
Di Jerman ada 230.000 kamar asrama yang disokong pemerintah, dan nantinya mungkin bertambah lagi 25.000 buah. Seorang investor swasta mendapat ide untuk mengatasi kesulitan mahasiswa di Berlin. Para mahasiswa tinggal di kontainer, dan bahkan sangat baik.
Konsep 'addhome' di Kontainer
Tempat tinggal berpetak yang bisa berpindah-pindah juga jadi bagian konsep 'addhome'. Di bagian dalamnya tampak bahwa ini hasil desain tempat tinggal di ruang terbatas. Di awal proyek, empat mahasiswa bisa tinggal gratis. Mulai semester mendatang, mereka harus bayar sewa 200 Euro untuk setiap 12 meter persegi.