Manusia Pertama yang Melayang di Langit
Otto Lilienthal mencatat rekor sebagai manusia pertama yang berhasil melakoni terbang layang. Kami mengisahkan ulang keberanian pionir penerbangan asal Jerman itu.
Normalsegelapparat
Sentuhan pertama Otto Lilienthal di dunia penerbangan terjadi di tengah berkecamuknya perang Perancis-Prusia, 1870. Saat itu serdadu muda Jerman ini mulai bereksperimen dengan gaya angin dan mulai mengoret sketsa alat terbang bersayap lebar. Tapi glider pertamanya yang diberi nama, "Normalsegelapparat" baru dibuat tahun 1894, dua tahun sebelum ajal menjemputnya.
Keberhasilan Tertunda
Dilahirkan 1848 di wilayah Prusia yang saat ini menjadi negara bagian Mecklenburg-Vorpommern, Otto muda bersama suadara laki-lakinya, Gustav, sudah gemar bereksperimen dengan balon udara. Namanya baru mendunia di tahun 1891, ketika Otto menginjak usia 40 tahun.
Manusia Pertama yang Merambah Langit
Setelah bertahun-tahun menyempurnakan teorinya, Otto akhirnya siap mewujudkan impian terbang di tahun 1891. Penerbangan pertamanya tidak begitu spektakuler untuk masa kini. Cuma sepanjang 25 meter ia mampu melayang di udara. Namun untuk masa itu, keberhasilan Otto membuka dunia baru yang kemudian berhasil mendaratkan manusia pertama di bulan 70 tahun kemudian.
Lebih dari Seribu Penerbangan
Selama karirnya, Otto Lilienthal setidaknya telah melakoni 1000 penerbangan. Selama itu pula ia terus menyempurnakan alat terbangnya yang berupa glider bersayap lebar yang terbuat dari kayu. Penerbangan terjauhnya berjarak 80 meter.
Bukit Penerbang
Untuk mewujudkan impian terbangnya, tahun 1894 Lilienthal membangun bukti kecil berbekal paku dan kayu. Bukit bernama "Fliegerberg" alias bukit penerbang itu hingga kini masih berdiri di Berlin. Dari puncaknyalah Lilienthal melakoni terbang layang pertama yang tercatat dalam sejarah.
Gantolle seharga 80 Juta Rupiah
Mulai tahun 1894 semua orang bisa membeli alat terbang seharga 500 Mark, atau sekitar 5.900 Euro untuk kurs saat ini. Lilienthal memproduksi gantolle di sebuah pabrik kecil di Berlin. Salah satu pelanggannya adalah pakar Fisika ternama asal Irlandia, George F. Fitzgerald.
Sayap Ganda
Selain gantolle, Lilienthal yang gemar bereksperimen juga membuat dua gantolle bersayap ganda. Keduanya memiliki rentang sayap sepanjang 5,5 hingga 7 meter.
"Pengorbanan harus dibuat"
Pada 9. Agustus 1896 Lilienthal mengalami kecelakaan terbang di Havelland. Ia meninggal dunia sehari kemudian dalam perawatan rumah sakit di Berlin. Hingga kini sebaris kalimat ditorehkan pada batu nisan milik Lilienthal. Kalimat itu berbunyi "Pengorbanan harus dibuat"