Maskapai Penerbangan Paling Berisiko
Lembaga pemantau keselamatan penerbangan setiap tahun mengeluarkan ranking maskapai teraman dan paling berisiko, berdasar pantauan selama tiga dekade. Berikut ranking maskapai penerbangan paling berisiko.
Lion Air, Indonesia
Maskapai penerbangan Indonesia ini menempati posisi paling buncit dari daftar yang dirilis pengamat keselamatan penerbangan Jerman-Jacdec. Artinya, Lion Air menempati peringkat 1 sebagai maskapai paling berisiko. Alasannya: kecelakaan di Bali tahun 2013 dan sejumlah laporan insiden lain serta reputasi buruk membatalkan penerbangan.
Vietnam Airlines
Maskapai penerbangan milik negara Vietnam ini mencatat sejumlah kecelakaan dan buruknya pelayanan, menempatkannya di ranking kedua terburuk.
China Airlines, Taiwan
Walaupun belakangan menunjukkan perbaikan performa, namun lembaga pengawas keamanan penerbangan berdasar pantauan selama tiga dekade, menempatkan maskapai asal Taiwan ini di ranking ke-3 maskapai paling berisiko.
Air India
Berbagai insiden maut, kecelakaan, hingga pilot mabuk menjadikan maskapai penerbangan India ini menempati ranking ke-4 maskapai paling berisiko.
Garuda Indonesia
Bertahun-tahun dirundung salah urus manajemen, berbagai kecelakaan fatal, buruknya pelayanan, hingga kasus terbunuhnya aktivis HAM Munir saat penerbangan menuju Amsterdam, menempatkan perusahaan penerbangan milik negara ini di peringkat 5 maskapai paling berisiko. Belakangan performa Garuda membaik dan kembali diizinkan terbang ke Eropa.
Gol Transportes Aereos, Brasil
Maskapai penerbangan ini menempati posisi ke-6 paling berisiko, terkait sejumlah kecelakaan fatal, insiden di landas pacu serta pelayanan yang kurang memuaskan.
Saudi Arabian Airlines
Empat kecelakaan jatuhnya pesawat dengan 310 korban tewas, menempatkan maskapai penerbangan dari Arab Saudi ini di peringkat 7. Tahun 2012 berganti nama menjadi Saudia dan mencatat prestasi baik tanpa satupun kecelakaan.
Korean Airlines, Korea Selatan
Kecelakaan fatal maskapai penerbangan Korea Selatan ini adalah nyasarnya sebuah pesawat penumpang KAL yang kemudian ditembak rudal Uni Soviet. Dalam 12 tahun terahir Korean Air tidak mencatat insiden berbahaya.
Turkish Airlines, Turki
Enam kecelakaan fatal dalam 30 tahun. Salah satunya akibat rusaknya alat pengukur ketinggian, yang menyebabkan kecelakaan saat mendarat di bandara Amsterdam.