Mengungkap Misteri Mahluk Malam
Karena aktif malam hari, kelelawar lama jadi misteri, dan jadi inspirasi berbagai cerita mahluk malam yang menyerang manusia. Sebenarnya hewan mamalia ini punya peran penting dalam ekosistem dan juga mendukung manusia.
Menyantap Serangga dan Menjaga Jumlahnya
Kelelawar terutama memangsa seranga. Itu bisa ditemukannya walaupun dalam kegelapan total. Hewan ini bisa makan 1.200 nyamuk dalam sejam. Dengan cara itu, kelelawar ikut menjaga keseimbangan ekosistem. Kalong dan beberapa jenis kelelawar lain makan buah dan sari bunga. Dengan cara itu, mereka membantu penyebaran benih.
Kelelawar Terbang Ribuan Kilometer
Hewan malam ini bisa terbang sampai lebih dari 2.000 km saat bermigrasi. Demikian dijelaskan peneliti kelelawar Suren Gazaryan. Tapi tidak semua jenis kelelawar bermigrasi. Beberapa jenisnya termasuk hewan yang menetap di satu tempat.
Populasinya Terus Berkurang
Di seluruh dunia, jumlah kelelawar terus berkurang. Salah satunya karena habitat yang berkurang, atau penyakit. Oleh sebab itu berbagai upaya telah dikoordinir secara internasional untuk mencegah pengurangan lebih lanjut. Salah satunya dengan penetapan International Bat Night oleh UNEP tiap akhir pekan terakhir di bulan Agustus, di mana isu menyurutnya populasi juga diangkat.
Masih Ada "Misteri" Yang Belum Terungkap
Bagaimana cara kelelawar buang kotoran? Biasanya mereka melakukannya terbang. Tapi jika sedang berada di sarang, itu dilakukan saat menggantung. Gazaryan berkata, caranya biasa saja seperti mamalia lain. Sebenarnya, jika pipis, kelelawar memutar tubuhnya, sehingga kepala di atas. Setelah pipis kelelawar kembali bergantung dengan kaki di atas. Kotoran kelelawar adalah termasuk pupuk paling baik.
"Kelelawar" asal Transilvania
Vampir adalah salah satu hasil imajinasi yang ilhamnya berasal dari hewan malam ini. Karena sudah mengakar di masyarakat, orang jadi percaya. Bertentangan dengan kepercayaan populer, kelelawar tidak minum darah. Kecuali tiga jenis vampir langka yang tinggal di Amerika Tengah dan Selatan. "Kalau di Transilvania ada vampir, itu pasti manusia bukan kelelawar," kata Gazaryan.
Berteman dengan Kelelawar
Suren Gazaryan mengatakan, ia menganggap kelelawar sudah seperti "teman", karena sudah melewatkan banyak waktu bersama hewan ini. Tempat kerjanya adalah kantor EUROBATS di Bonn, Jerman, yang didirikan 25 tahun lalu. Ini badan yang menjalankan kesepakatan proteksi spesies di seluruh dunia.