Menhan AS: Kami Tidak Ingin Merebut Minyak Irak
20 Februari 2017Setelah Wakil Presiden Mike Pence dan Menteri Luar Negeri Rex Tillerson berkeliling Eropa buat meredakan ketegangan menyusul komentar Presiden Donald Trump, kini Menteri Pertahanan AS Jim Mattis melawat ke Irak dengan misi serupa.
Selain memberlakukan larangan masuk buat penduduk Irak, Presiden Trump sebelumnya juga berulangkali menegaskan betapa pasukan AS seharusnya "merebut minyak Irak," karena kini menjadi sumber duit buat kelompok teror Islamic State. "Mungkin kita akan mendapat kesempatan kedua," ujar Trump.
Namun ungkapan tersebut dibantah Mattis. "Kami di sini bukan untuk menguasai minyak milik siapapun," ujarnya dalam lawatan di Baghdad. "Amerika umumnya membayar untuk minyak. Dan saya yakin kami akan terus melakukannya di masa depan," kata mantan jendral yang sempat bertugas di Irak itu.
Di Irak Mattis dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Haider al-Abadi dan Menteri Pertahanan Irfan al-Hayali. Baghdad saat ini tengah melancarkan operasi militer besar-besaran buat merebut kawasan yang dikuasai Islamic State di kota Mosul.
Kepolisian Federal Irak dilaporkan sedang berupaya merebut wilayah selatan Mosul. Saksi mata mengabarkan pada Senin (20/2), helikopter militer menembaki sebuah desa yang dijadikan basis pertahanan ISIS di dekat bandar udara Mosul. Serdadu dan aparat kepolisian juga terlihat bergerak menuju barat daya kota dengan kendaraan lapis baja.
Operasi militer Irak di Mosul mendapat dukungan udara dari koalisi bentukan Amerika Serikat. Sebelumya pasukan sukses merebut wilayah timur kota setelah bertempur selama lebih dari tiga bulan.
rzn/yf (afp,rtr)
´´