Menjelang KTT Uni Eropa-Cina di Beijing
13 Februari 2012Rencana pertemuan puncak Uni Eropa-Cina Oktober 2011 dibatalkan Uni Eropa, karena masalah utang Yunani dan krisis Euro. Tema krisis utang Eropa tetap menjadi agenda pembicaraan pertemuan PM Cina Wen Jiabao dengan Presiden Dewan Eropa Herman van Rompuy dan Ketua Komisi Eropa José Manuel Barroso, Selasa (14/02). Apalagi Cina memiliki simpanan devisa terbesar di dunia, sekitar tiga trilyun dollar. Tapi saat kunjungan Kanselir Jerman Angela Merkel awal Februari lalu di Beijing, Wen Jiabao tidak mengeluarkan pernyataan konkrit selain janji untuk mempertimbangkan andil dalam paket penyelamatan Euro.
Kekuatan Ekonomi menjadi Kekuatan Politik
Cina dan Eropa terkait erat dalam bidang ekonomi. Tahun 2010 volume perdagangannya mencapai sekitar 400 milyar Euro. Ini menjadikan Uni Eropa mitra dagang terpenting Cina. Sebaliknya Cina hampir menggantikan Amerika Serikat sebagai mitra dagang nomor satu Eropa. Dengan demikian Cina memiliki kepentingan besar akan Eropa yang sehat secara ekonomis.
Selain itu Cina menikmati status sebagai mitra strategis Uni Eropa seperti anggota negara BRICS lainnya yakni Brasil, Rusia, India dan Afrika Selatan. Awal Februari lalu pejabat tinggi urusan luar negeri Eropa Catherine Ashton masih meminta kelompok BRICS untuk menerjemahkan kekuatan ekonominya menjadi kekuatan politis. Dengan rasa percaya diri dan ambisi dalam memainkan perannya sebagai mitra Uni Eropa, dalam memerangi terorisme, politik iklim dan hak-hak warga.
Raksasa Ekonomi, Kurcaci Politik
Sebaliknya Cina tidak memiliki tuntutan terlalu tinggi terhadap Uni Eropa. Memang Uni Eropa dipandang sebagai raksasa ekonomi tapi bagi Beijing secara politis dinilai kerdil. Amat sulit bagi Eropa menemukan haluan senada dalam masalah politik yang utama. Sebaliknya Cina tampil percaya diri, seperti baru-baru ini di Dewan Keamanan PBB saat memveto rencana resolusi bagi Suriah. Juga dalam tema regional dan internasional lainnya pada KTT Uni Eropa Cina terdapat sejumlah masalah rumit seperti sikap menghadapi Iran.
Bagi Presiden Dewan Eropa van Rompuy perbedaan pendapat itu hal yang biasa. Dalam wawancara dengan DW.de van Rompuy mengatakan "Kami berbicara terbuka tentang perbedaan pendapat, itu bukan rahasia. Kami memilliki hubungan baik dengan Cina, kami adalah mitra strategis. Tapi kami juga harus jujur: Kami memiliki sistem yang berbeda dan dalam banyak hal kami punya pandangan berbeda. Tapi kami juga banyak memiliki kepentingan yang sama. Dan memiliki kemauan keras untuk membina hubungan kami sebaik mungkin."
Tema kontroversial antara mitra-mitra strategis ini tidak sedikit. Cina mengharap pengakuan sebagai ekonomi pasar dan berakhirnya embargo senjata. Eropa mencari bantuan di Beijing tidak hanya dalam krisis Euro melainkan juga mengharap perubahan dalam politik iklim, pembukaan akses pasar lebih luas dan persaingan yang adil dalam pembagian proyek di Cina serta perbaikan situasi hak asasi manusia.
Untuk pendekatan lebih baik, di Beijing akan dimulai pelaksanaan sejumlah proyek bersama. Antara lain kemitraan untuk pengembangan kota yang berkelanjutan dan perluasan kerja sama di bidang energi.
Matthias von Hein/Dyan Kostermans
Editor: Hendra Pasuhuk