Menyambut Idul Fitri dengan Kalender Ramadhan
Kalender Ramadhan “Iftarlender“. Tiap pintu kalender ini dibuka satu persatu hingga Idul Fitri tiba. Pembuatnya seorang Muslimah Jerman. Ia ingin membawa keceriaan selama bulan puasa.
Membangun suasana hati berpuasa
Umat Islam mempersiapkan hari suci: Idul Fitri. Setelah tiga puluh hari berpuasa, akan tiba hari yang dinantikan itu. Penting bagi Nadia Doukali, --pemeluk Islam di Frankfurt-- menumbuhkan suasana hati yang menyenangkan dalam berpuasa. Untuk itu ia membuat Kalender Ramadan bernama „Iftarlender“ yang idenya mirip kalender Adven bagi kaum Kristiani dalam menanti Natal.
Inspirasinya dari Kalender Adven
Nadia Doukali mengaku kerap mengalami kesulitan berpuasa, dimana ia harus bertahan tidak makan dan minum, menahan segala hawa nafsu, dari mulai matahari terbit sampai terbenam. Ia lalu membuat kalender menarik yang inspirasinya datang dari Kalender Advent Jerman. Bentuknya sebuah papan berisi pintu kecil-kecil berisi hadiah, seperti coklat, yang dibuka satu persatu sampai hari raya tiba.
Setiap pintu ada kata-kata indah
“Iftarlender“ berbentuk karton besar yang etrdirid ari 30 kotak kecil-kecil lengkap dengan pintunya. Di tiap kotak kecil terdapat coklat. Ada yang berisi kurma, kacang atau lainyna. Tiap kotak berpintu ada satu kata Arab, misalnya yang berarti ‚kesabaran‘, ‚damai‘, dll. Setiap harinya, satu pintu dalam kotak karton itu dibuka, hingga mendekati Idul Fitri.
Bekerja untuk anak-anak
Nadia Doukali lahir tahun 1971 di Marrakesh, Maroko. Ketika berusia lima tahun, bersama orangtuanya ia pindah ke Jerman. Nadia yang merupakan orangtua tunggal itu merupakan penulis buku anak-anak. Ia juga senang menyelenggarakan acara buat anak-anak dan menciptakan hal-hal baru, seperti Kalender Ramadhan., misalnya. “Iftarlender“ dengan ornamen unik, memancing ketertarikan anak-anak.
Tantangan
Butuh dua tahun untuk mewujudkan ide Kalender Ramadhan ini. Bukan proses produksinya yang memakan waktu lama, melainkan mencari peminat produknya. "Saya telah menawarkannya ke dua produsen cokelat besar, tetapi mereka menolak, karena khawatir dengan Islamofobia di Jerman.“ Namun kemudian pintu terbuka lebar, temannya menawarkan diri membantu.
Produknya sudah dipasarkan
Teman Nadia, Sebastian Weigelt merupakan seorang desainer produk dan seniman grafis. Awalnya, bersama-sama mereka memproduksi 1000 lembar Kalender Ramadhan. Produk emreka dijual di hotel bintang lima, di mana banyak tamunya yang beragama Muslim. Produknya juga bsia ditemui di beberapa supermarket di Frankfurt.
Pesanan berdatangan
Selain dipasarkan di supermarket, Nadia juga menjual kalender Ramadhan lewat online. Produknya bukan hanya melayani pasar Jerman, tetapi juga negara-negara tetangga. Setiap harinya, ada puluhan pesanan yang diterima.
Membangkitkan kegembiraan jelang Idul Fitri
Aiman Mazyek, ketua Dewan Pusat Muslim Jerman menilai "Iftarlender" ini sebagai ide yang sangat baik dan bonus yang berguna bagi umat Islam selama bulan Ramadhan. Terutama untuk anak-anak dan remaja.